search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Polisi Selidiki Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istri, Diduga Kuat karena Sakit
Jumat, 9 Agustus 2024, 18:32 WITA Follow
image

beritabali/ist/Polisi Selidiki Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istri, Diduga Kuat karena Sakit.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Polisi belum berhasil mengungkap penyebab kematian mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya AA Ayu Sri Wulan Trisna (64) di dalam rumahnya di Jalan Gurita IV nomor 6, Sesetan, Denpasar Selatan, pada Kamis 8 Agustus 2024 sore. 

Meski demikian diduga kuat, pasutri lansia itu meninggal karena sakit. Selain itu, dari keterangan pihak keluarga, Ardana dan istrinya sempat bertengkar dan mereka tidur terpisah hingga keduanya ditemukan tewas membusuk secara terpisah.

Menurut Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, penyebab kematian kedua korban masih dalam penyelidikan. Sehingga, Kombes Jansen belum memberikan keterangan detail penyebab kematian dua korban tersebut. Ia hanya menjelaskan kondisi kedua korban pada saat ditemukan sudah membusuk. 

Jasad kedua korban juga ditemukan di dua lokasi berbeda. Di mana, jasad Ardana ditemukan tergeletak di pintu dapur dan sang istri di atas kasur di kamar tidur. 

"Ya benar, jenazah kedua korban sudah mengeluarkan bau busuk. Untuk penyebab kematian masih dalam penyelidikan lebih lanjut," beber Kombes Jansen. 

Informasi lainnya, saat ini Polisi telah memeriksa keterangan menantu korban I Made Hariyana (48), anak korban Ni Made Twindy Putri (37), dan Ida Ayu Ardina Natasia (31). Polisi juga memeriksa keterangan tetangga sekitar rumah korban di Jalan Gurita IV Nomor 6, Lingkungan Karya Darma, Sesetan, Denpasar Selatan. 

Dari keterangan dari Made Hariyana, pada Hari Rabu 7 Agustus 2024 sekitar pukul 20.00 WITA dia diberitahu iparnya kalau rumah tempat tinggal korban terkunci dan sampah berserakan. Hingga, pada Kamis petang sekitar pukul 18.30 WITA saksi Hariyana bersama istrinya Ni Made Twindy Putri datang ke TKP untuk mengecek kondisi kedua mertuanya. 

Tiba di depan pintu gerbang keduanya memanggil korban, namun tidak ada sahutan dari dalam rumah. Kedua saksi curiga dan berusaha memanjat pintu gerbang untuk masuk ke dalam pekarangan. Tiba di garasi rumah mereka mencium bau busuk. 

Keduanya langsung keluar lagi dan menghubungi kepala lingkungan setempat. Sementara keterangan dari Ni Made Twindy Putri setelah menghubungi kepala lingkungan setempat, diminta bantuan warga untuk memotong gembok pintu gerbang pakai gerinda.

Keterangan berbeda dari Ida Ayu Ardina Natasia. Perempuan yang tinggal di Jalan Bucu, Lingkungan Anyar Kelod, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini mengatakan pada Kamis 1 Agustus 2024 dia sempat menginap di TKP. Keesokan harinya, sekitar pukul 13.00 WITA melihat kedua orang tuanya cekcok mulut. 

Saksi menjelaskan kedua orang tuanya memiliki tekanan darah tinggi. Bapaknya mengonsumsi obat Amlodipine dan ibunya obat Hyperil. Kedua korban kata saksi tidur berpisah.

Diberitakan sebelumnya, kematian mantan Bupati Jembrana periode 1980-1990 dan istrinya AA Ayu Sri Wulan Trisna diketahui oleh anaknya dan warga setempat, pada Kamis 8 Agustus 2024. Pasalnya, kedua korban tidak bisa dihubungi berkali kali melalui telpon. 

Pada saat itu kondisi rumah korban sepi. Pintu gerbang dikunci dari dalam dan banyak sampah berserakan. Hingga warga berhasil membuka pintu dan mengecek mendapati Ardana meninggal di dapur dan istrinya di dalam kamar dalam kondisi membusuk.

Editor: Robby

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami