search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
KIM Plus Soal Rekomendasi Golkar di Pilkada Buleleng Belum Bulat
Minggu, 11 Agustus 2024, 21:15 WITA Follow
image

beritabali/ist/KIM Plus Soal Rekomendasi Golkar di Pilkada Buleleng Belum Bulat.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Sejumlah pimpinan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Buleleng menanggapi soal turunnya rekomendasi Partai Golkar yang memberikan mandat kepada Nyoman Sugawa Korry dan I Made Sundayana sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Buleleng 2024.

Sejumlah pimpinan parpol menilai keputusan tersebut dianggap baru keputusan sepihak. Partai-partai yang tergabung dalam koalisi menegaskan paket tersebut belum menjadi keputusan bersama dan akan mematuhi keputusan yang menjadi komitmen bersama.

“Tidak harus tunduk dengan keputusan Golkar yang memasang Sugawa-Sunda. Kami harus tetap memegang komiteman jika itu sudah menjadi keputusan bersama. Soal Golkar sudah tetapkan pasangan ya kami ucapkan selamat,” ungkap Ketua DPC Partai Gerindra Buleleng Gede Harja Astawa, Minggu 11 Agustus 2024.

Menurut Harja, secara formal belum diajak berbicara soal keputusan Golkar memasang paket Sugawa-Sunda. Harja mengetahui pasangan Sugawa-Sunda melalui media. Namun demikian akan tetap menghormati apa yang menjadi pilihan masing-masing.

“Kami tahu soal itu dari media. Secara regulasi Golkar Buleleng sudah memenuhi syarat untuk memajukan calon sendiri. Kita hormati itu, dan secara komitmen di koalisi sikap kita tentu akan berpegang pada instrumen diatas,” papar Harja Astawa.

Secara tegas Ketua DPC Gerindra Buleleng menyatakan, apapun nanti yang menjadi keputusan koalisi Gerindra akan bersikap linear dengan pimpinan di atas. 

”Kalau memang sudah diputuskan koalisi ya kita akan patuh, karena itu menjadi bagian komitmen bersama. Jika pun ada keputusan berbeda kita juga akan tegak lurus. Tapi apapun itu komunikasi harus terus dibangun agar mendapat yang terbaik. Ini kan demi Buleleng, bisa saja paslonnya nanti berubah,” tegas Harja.

Hal yang sama disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Derah (DPD) NasDem Buleleng Made Jayadi Asmara. Namun diakui Golkar telah melakukan komunikasi non formal sebelum Sugawa-Sunda diputuskan dan secara tegas tetap menyatakan paslon tersebut bukan hasil final dari koalisi. 

“Keputusan itu belum menjadi keputusan koalisi. Dan sebelumnya kami sudah diajak komunikasi non formal, setengah kamar lah,” beber Jayadi.

Jayadi mengatakan apa yang telah diputuskan Golkar belum menjadi keputusan koalisi namun pihaknya tetap akan berpegang pada komitmen yang dibangun sehingga yang dihasilkan akan menjadi keputusan bersama. 

"Intinya kita tetap pegang komitmen dan mengikuti keputusan bersama," ucapnya.

Politisi Partai Demokrat Buleleng Kadek Sumardika mengatakan pihaknya tidak mengetahui secara detail soal keputusan Sugawa – Sunda. Hanya saja menurut dia hal itu belum menjadi keputusan koalisi. 

“Kalau itu diputuskan melalui koalisi tentu kami mengetahui. Dan itupun bisa berubah. Yang jelas dinamika yang terjadi pasti atas sepengetahuan ketua kami Luh Gede Herriyani,” ucapnya.

Sementara, secara internal dengan munculnya paslon Nyoman Sugawa Korry dan I Made Sundayana juga memberikan dampak di tubuh Golkar Kabupaten Buleleng, bahkan sejumlah pihak menilai adanya arogansi untuk kepentingan pihak tertentu di Partai Golkar.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami