search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Teganya, Bayi Laki-laki Dibuang di Semak-semak Ungasan
Selasa, 3 September 2024, 18:29 WITA Follow
image

beritabali/ist/Teganya, Bayi Laki-laki Dibuang di Semak-semak Ungasan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Kaget bercampur haru. Itulah yang dialami warga yang menemukan bayi mungil berjenis kelamin laki-laki di semak-semak di kawasan Banjar Dinas Santhi Karya, Desa Ungasan, Kuta Selatan, pada Selasa 3 September 2024 pagi. 

Diduga kuat, bayi tersebut sengaja dibuang oleh ibu kandungnya yang tidak ingin aibnya terbongkar di masyarakat. 

Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, warga yang menemukan bayi tersebut bernama I Nyoman Ngurah Ariawan. Saksi ini awalnya sedang berolahraga sekitar pukul 05.30 WITA di kawasan Banjar Dinas Santhi Karya, Desa Ungasan, Kuta Selatan. 

Begitu hendak pulang, saksi tiba-tiba mendengar tangisan mirip bayi. Penasaran, ia lalu mencari sumber tangis tersebut mengarah ke semak-semak. Setelah didekati, ternyata suara bayi yang masih hidup. 

"Saksi warga menemukan ada bayi yang sedang menangis di semak-semak, depan sebuah rumah kosong," bebernya. 

AKP Sukadi mengatakan saat ditemukan kondisi bayi terbungkus handuk putih, kain pelangi dan kain biru dongker, posisinya menengadah, kaki dan tangan keluar dari bungkusan handuk. Saksi Ariawan langsung meminta bantuan kepada pemilik warung yang berada tak jauh dari lokasi.

"Para saksi lantas membuka bungkus handuk dan memastikan bayi masih hidup. Mereka lantas membawa anak itu ke kantor desa," ungkapnya. 

AKP Sukadi menjelaskan bahwa warga tidak menemukan surat atau wasiat di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). 

Selanjutnya bayi dibawa Puskesmas agar lekas mendapat pertolongan. Berdasar pemeriksaan dari dokter jaga puskesmas bernama Yuni, tali pusar bayi telah di potong sebelumnya, memiliki berat 2,9 kg, dan panjang 44 cm.

Menariknya, setiba di Puskesmas, bayi tidak menangis. Namun kondisinya sangat memprihatinkan, karena tubuhnya sudah menguning dan agak membiru. Juga terdapat luka memar pada pinggir telapak kaki kanan dan bengkak kelopak mata. 

"Diduga luka memar dan bengkak pada bayi disebabkan oleh gigitan semut atau serangga," ungkapnya. 

AKP Sukadi memperkirakan, bayi itu lahir pada 2 September 2024 sore hari. Setelah dilakukan rangkaian pemeriksaan dan observasi, kondisi bayi dinyatakan stabil (normal). 

"Pihak kepolisian masih menyelidiki pelakunya. Sejumlah saksi saksi masih didalami keterangannya," pungkasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami