search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ukraina Serang Depot Amunisi Rusia, Picu Kebakaran Besar
Minggu, 8 September 2024, 10:26 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Ukraina Serang Depot Amunisi Rusia, Picu Kebakaran Besar

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kebakaran besar terjadi usai pasukan Ukraina menyerang pabrik amunisi Rusia di wilayah perbatasan Voronezh, Sabtu (7/9).

Warga setempat pun langsung dievakuasi menyusul kobaran api yang disertai ledakan.

Gubernur Voronezh Alexander Gusev mengatakan di Telegram bahwa sistem pertahanan anti-udara Rusia 'telah mendeteksi dan menetralisir drone' yang diluncurkan Ukraina di bagian barat wilayah Voronezh.

Sejauh ini, tak ada korban luka akibat serangan. Namun, drone yang jatuh mengakibatkan kebakaran hebat menjalar ke alat-alat peledak sehingga memicu ledakan.

"Sebuah keputusan diambil untuk mengevakuasi penduduk," ujarnya, seperti dikutip AFP.

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) membenarkan bahwa pihaknya telah menyerang depot amunisi Rusia di wilayah perbatasan Rusia-Ukraina.

Seorang sumber di SBU mengatakan kepada AFP bahwa Kyiv menargetkan lapangan terbang militer Rusia, pabrik amunisi, serta fasilitas infrastruktur dalam serangan tersebut.

Serangan itu diklaim dilancarkan untuk 'menciptakan zona demiliterisasi di wilayah Rusia yang berdekatan dengan Ukraina'.

Serangan Ukraina ini diluncurkan seminggu setelah Rusia membom seluruh wilayah negara itu hingga menewaskan sedikitnya 55 orang di Kota Poltava dan tujuh orang di Lviv.

Serangan itu masih terus berlanjut hingga Jumat (6/9) malam, di mana Rusia menembakkan 67 drone ke Ukraina, yang 58 di antaranya berhasil dilumpuhkan Angkatan Udara Kyiv.

Pada Sabtu, Rusia pun mengklaim telah merebut Kalynove, desa yang berjarak sekitar 25 kilometer dari wilayah Pokrovsk, Donetsk. Rusia sejak lama memang ingin merebut wilayah Donetsk.

Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu menegaskan tujuan utama Kremlin dalam konflik ini yakni merebut seluruh wilayah Donbas, yang terdiri dari Donetsk dan Luhansk di Ukraina.

Moskow mengklaim telah mencaplok keduanya, bersama dengan wilayah Kherson dan Zaporizhzhia selatan pada 2022, beberapa bulan setelah invasi diluncurkan. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami