Bukan Omon-omon, Pembangunan Bandara Bali Utara akan Didukung Penuh Presiden Prabowo
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Presiden Prabowo Subianto nampaknya tidak omon-omon soal janji kampanye akan membangun bandara Bali Utara. Bandara internasional kedua, dengan proyek yang telah lama tertunda, kini dihidupkan kembali pada masa pemerintahan Presiden ke-8 RI tersebut.
Hal ini seperti dilansir The Straits Times, politisi Gerindra yang menolak disebut namanya mengungkapkan bahwa Prabowo sepenuhnya mendukung proyek bandara kedua di Bali tersebut.
"Pak Prabowo ingin proyek ini didukung," katanya kepada media Singapura tersebut, Senin (21/10).
Bandara kedua akan berlokasi di utara Bali, di distrik Kubutambahan di kabupaten Buleleng, sekitar dua jam perjalanan darat dari ibu kota Bali, Denpasar. Pembangunan bandara kedua ini dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, yang sudah ada sebelumnya.
Bandara ini bertujuan untuk mengatasi kepadatan di sekitar tempat-tempat wisata populer seperti Kuta, Seminyak, dan Canggu di selatan.
Sekitar 15,5 juta pengunjung berbondong-bondong ke Bali sepanjang tahun 2023, mendekati level pada tahun 2019 sebelum masa pandemi Covid-19, ketika pariwisata di seluruh dunia praktis terhenti.
Mantan menteri pariwisata Sandiaga Uno mengatakan pada 18 Oktober lalu bahwa Bali membutuhkan bandara kedua di utara untuk memperlancar lalu lintas ke tempat-tempat wisata yang jarang dikunjungi wilayah utara.
Ia mengatakan proyek bandara, yang pertama kali diusulkan pada tahun 2016, tidak berjalan selama masa jabatan Joko Widodo sebagai presiden karena tidak mendapat cukup dukungan politik.
"Dengan adanya pergantian kekuasaan, saya perkirakan bandara Bali utara akhirnya akan dibangun," kata Sandiaga Uno kepada The Straits Times di Jakarta.
Rencana untuk bandara kedua telah dibuat pada tahun 2020 berdasarkan perjanjian tidak mengikat di mana China Construction First Group akan membiayai dan membangun bandara dengan perkiraan biaya Rp 50 triliun dengan mitra lokal, Bibu Panji Sakti yang berkantor pusat di Jakarta.
Dengan dukungan politik yang ada sekarang, bandara kedua di Bali tersebut kembali berjalan sesuai rencana. Proyek tersebut sebelumnya diperkirakan akan selesai dalam waktu dua hingga tiga tahun.
Masih menurut laporan The Straits Times, bandara baru tersebut, berdasarkan rencana tahun 2020, diharapkan dapat melayani hingga 20 juta penumpang, atau 126.490 penerbangan, per tahun dan dapat menampung pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777-300 dan Airbus A380. Tidak diketahui apakah pihak yang sama akan terlibat dalam proyek bandara kedua tersebut dan kapan akan selesai.
Kabar tentang proyek bandara kedua di Bali muncul kembali setelah insiden pada Desember 2023 ketika kemacetan lalu lintas parah memaksa para pelancong meninggalkan mobil mereka dan berjalan kaki ke bandara Ngurah Rai.
Manajer Umum Bandara Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan mengungkapkan bahwa kapasitas Bandara Ngurah Rai adalah 24 juta penumpang. Handy mengatakan pada Juli lalu bahwa Bandara Ngurah Rai memperluas aula keberangkatan, mengantisipasi lalu lintas penumpang yang akan segera mencapai kapasitas maksimum.
Bagian selatan Bali dianggap sudah terlalu padat dan terlalu banyak pembangunan. Pulau Dewata pun dinilai mengalami overtourism di wilayah selatan, sehingga perlu pemerataan penyebaran wisatawan di wilayah utara, yang sebenarnya tidak kalah indah.
"Lalu lintas penumpang bandara di selatan telah menguras sumber daya bandara hingga semaksimal mungkin. Inilah sebabnya mengapa penduduk setempat mengeluh dan menolak setiap kali ada proyek baru dimulai di sana, karena sudah penuh sesak," kata Dirgayuza Setiawan, orang dekat Presiden Prabowo dan mantan konsultan di McKinsey & Company.
Bandara kedua di utara akan membantu menyebarkan pembangunan secara lebih merata di seluruh Pulau Bali yang bergantung pada pariwisata. Bali Utara memiliki air terjun yang menakjubkan, hutan, dan hamparan sawah, sementara Pantai Lovina terkenal dengan pantai berpasir hitam, terumbu karang, dan lumba-lumba hidung botol.
"Potensi pariwisata di utara sangat besar. Ada Pantai Lovina, air terjun, dan cukup banyak resor yang telah dibangun," ujar Dirgayuza. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net