Gibran Pimpin Rapat Penanggulangan Erupsi Gunung Lewotobi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadiri rapat penanggulangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (12/11).
"Bahas (penanggulangan) Lewotobi," ujar Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono kepada wartawan di Kantor BNPB, Jakarta, dikutip dari Antara.
Gibran tiba di Kantor BNPB sekitar pukul 09.00 WIB. Turut hadir dalam rapat tersebut, antara lain Kepala BNPB Suharyanto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Kemudian Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agraria dan Tata Ruang Nusron Wahid, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Wamen PU Diana Kusumastuti, dan Kabaharkam Polri Fadil Imran.
Berdasarkan video yang diberikan tim BNPB, Gibran tampak duduk di tengah bersama Pratikno. Di hadapan mereka, duduk berjajar jajaran kabinet yang menjadi peserta rapat pagi hari ini.
Terhitung sejak 8 hingga 23 November 2024, Gibran menjabat sebagai Plt Presiden RI karena Prabowo Subianto tengah melaksanakan lawatan luar negeri ke sejumlah negara.
Ketentuan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2024 yang diteken Prabowo pada 8 November 2024.
Tugas-tugas presiden akan dikembalikan kepada Prabowo saat ia tiba di Indonesia. Sementara Gibran berkewajiban melaporkan pelaksanaan tugas selama memangku jabatan Plt. presiden.
Gibran berwenang menentukan kebijakan baru selayaknya presiden. Namun, ia wajib berkonsultasi dengan Prabowo sebelum mengeluarkan kebijakan tersebut.
Saat ini pemerintah terus melakukan penanganan korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan pembangunan rumah dalam penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi, NTT, harus melibatkan warga korban bencana yang akan menjadi calon penghuninya.
"Selain dari hasil pendataan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk warga korban bencana yang akan direlokasi, juga harus ada dialog dengan warga calon penghuninya agar tepat sasaran. Jangan sampai ada kejadian rumah yang sudah dibangun tidak dihuni," kata Maruarar.
Posko pengungsian warga di Desa Hikong dan Desa Kringa, Flores Timur, masih terkena hujan abu akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen Lukmansyah menyebut lokasi dua posko pengungsian itu sudah melebihi radius aman yang direkomendasikan PVMBG.
"Pos pengungsian di Hikong dan Kringa, walaupun berjarak sekitar 12 sampai 15 kilometer dari gunung, sudah terjadi hujan pasir. Akan digeser ke Flores Timur di Kampung Kanada, sehingga mereka tidak terganggu lagi hujan pasir dan debu," kata Lukmansyah dalam keterangan tertulis, Minggu (10/11). (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net