Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi Diprediksi Selama Musim Peralihan di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Musim peralihan dari kemarau ke musim hujan di Bali diprediksi akan membawa cuaca ekstrem, dengan potensi angin kencang dan gelombang tinggi yang perlu diwaspadai masyarakat, terutama di pesisir dan pelaku wisata bahari.
Prakirawan Cuaca BBMKG Wilayah III, Ariantika, mengungkapkan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu selama musim peralihan ini berpotensi memengaruhi banyak aspek, termasuk tinggi gelombang laut.
Menurut Ariantika, kecepatan angin yang berubah-ubah menjadi faktor utama yang mempengaruhi tinggi gelombang laut. Berdasarkan data model cuaca yang ada, diperkirakan gelombang laut di perairan selatan Bali dalam tujuh hari ke depan dapat mencapai ketinggian hingga 2 meter, meskipun kondisi ini masih dianggap dalam kategori normal. Namun, dengan cuaca yang semakin tidak menentu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
"Gelombang tinggi dan cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir serta angin kencang sangat mungkin terjadi. Kami meminta masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir atau yang melakukan aktivitas wisata bahari, untuk selalu memperhatikan perkembangan cuaca dan berhati-hati," ujar Ariantika, Sabtu, (16/11/2024) di Badung.
Selain itu, perubahan pola pergerakan angin yang signifikan juga dapat membawa dampak pada kondisi perairan, sehingga masyarakat diminta untuk memantau informasi cuaca secara berkala dari sumber yang terpercaya.
Ariantika menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya cuaca ekstrem ini untuk menjaga keselamatan. "Dengan kondisi musim yang tidak menentu, kami menghimbau semua pihak untuk tetap memperhatikan peringatan dini dan mengambil langkah-langkah antisipasi agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan," tambahnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/aga