Perdana Sejak Invasi, Ukraina Serang Rusia Pakai Rudal Inggris
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Ukraina dilaporkan telah menembakkan rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris ke wilayah Rusia untuk pertama kalinya, Rabu (20/11).
Sejumlah media Inggris melaporkan Ukraina berani menggunakan rudal Inggris dalam perangnya melawan Rusia itu setelah mendapat lampu hijau dari London.
Mengutip seorang pejabat dari negara Barat, Financial Times melaporkan Ukraina menembakkan beberapa rudal Storm Shadow ke setidaknya satu situs militer di Rusia.
Storm Shadow adalah rudal jelajah jarak jauh yang dikembangkan bersama oleh Inggris dan Prancis dan dikenal dengan nama SCALP. Rudal ini diluncurkan dari jet tempur dan memiliki jangkauan lebih dari 250 kilometer (155 mil).
Senjata yang disuplai Inggris ini sebelumnya telah digunakan melawan target di Krimea, wilayah yang dianeksasi Rusia.
Financial Times memaparkan sumber pemerintah Inggris telah menyetujui penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina ini untuk pertama kalinya.
Laporan tersebut juga mengutip sejumlah saluran Rusia yang mengatakan bahwa setidaknya 12 rudal Inggris itu ditembakkan oleh Ukraina ke Kursk pada Rabu sore.
Kursk merupakan wilayah Rusia yang berbatasan langsung dengan Ukraina. Sejak beberapa bulan terakhir, wilayah itu sebagian dikuasai oleh pasukan Ukraina.
Sementara itu, menurut laporan koran The Guardian, Inggris memberikan lampu hijau kepada Ukraina untuk menggunakan rudal buatannya tersebut sebagai tanggapan atas pengerahan pasukan Korea Utara ke perbatasan Rusia.
Dua media Inggris lainnya seperti Sky News dan BBC juga melaporkan penggunaan rudal Storm Shadow oleh Ukraina.
Meski begitu, hingga kini baik kantor Perdana Menteri Keir Starmer di Downing Street maupun Kementerian Pertahanan Inggris menolak mengonfirmasi laporan ini ketika dihubungi oleh AFP.
Menteri Pertahanan John Healey juga mengatakan dirinya "tidak dapat memberikan detail operasional lebih lanjut" ketika ditanya tentang laporan tersebut dalam rapat parlemen pada Rabu waktu London.
Namun, ia mengungkapkan telah berbicara dengan mitranya di Kyiv, Rustem Umerov, pada Selasa, membahas dukungan Inggris untuk Ukraina.
"Kita telah menyaksikan dalam beberapa minggu terakhir perubahan signifikan dalam tindakan dan retorika mengenai Ukraina, dan aksi Ukraina di medan perang berbicara dengan sendirinya," ujarnya.
"Kami, sebagai bangsa dan pemerintahan, semakin memperkuat dukungan kami untuk Ukraina dan bertekad untuk melakukan lebih banyak."
Pada Selasa, di sela-sela KTT G20 di Rio de Janeiro, Starmer berjanji bahwa Ukraina akan mendapatkan "apa yang dibutuhkan selama diperlukan" untuk mengalahkan Rusia.
Beberapa negara Barat, termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis, memang terus memasok rudal jarak jauh kepada Ukraina.
Kabar soal rudal Inggris ini juga muncul tak lama setelah AS memberikan izin kepada Kyiv untuk menggunakan rudal buatannya terhadap target di dalam wilayah Rusia.
Baca juga:
Prabowo ke Inggris Temui Raja Charles III
Awal pekan ini, rudal ATACMS buatan AS dilaporkan telah digunakan melawan situs militer di wilayah perbatasan Rusia, Briansk.
Kremlin pun menuduh Presiden AS Joe Biden berusaha "memperkeruh" konflik.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak diam dan sejak itu menandatangani dekrit yang memperbarui doktrin penggunaan senjata nuklir negaranya. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net