Rakor dengan Stakeholder, Polda Bali Mulai Serius Tangani Kemacetan di Canggu
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Jalur lalu lintas di kawasan Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, sejak lama terkenal akan rawan kemacetan. Kemacetan ini diduga akibat perkembangan jumlah kendaraan yang cukup banyak, ditambah ketidakseimbangan infrastruktur jalan.
Kemacetan parah ini mulai ditanggapi serius oleh Direktur Lalu Lintas Polda Bali Kombespol Turmudi. Perwira yang baru 2 bulan menjabat ini mengundang sejumlah stakeholder terkait di Kabupaten Badung untuk menggelar rapat koordinasi untuk mengatasi kemacetan di Canggu. Seperti Dinas Perhubungan dan Dinas PUPR Kabupaten Badung.
Kombespol Turmudi didampingi Wadirlantas AKBP Bima Arya Viyasa mengakui pihaknya menggelar rapat koordinasi membahas kemacetan di Canggu, sekaligus merumuskan program jangka pendek, menengah hingga panjang.
Baca juga:
Soroti Kemacetan di Bali, Pelaku Pariwisata Serukan Solusi Infrastruktur dan Manajemen Transportasi
"Ya hari ini kami menggelar rapat koordinasi bersama stakeholder terkait, menyikapi kemacetan di Canggu," ujarnya.
Menurutnya, permasalahan macet di kawasan Canggu saat ini karena dampak kendaraan baru yang masuk di Bali mengalami peningkatan. Bahkan, dengan perkembangan jumlah kendaraan yang cukup banyak tersebut tidak seimbang dengan perkembangan fasilitas atau infrastruktur jalan.
"Jadi solusi dari masalah itu sudah kami terima melalui masukan-masukan dari beberapa pihak yang hadir tadi. Seperti dari perwakilan desa, adat dan kecamatan. Pertama, yakni agar melaksanakan rekayasa lalu lintas, serta menerapkan sistem satu arah (One Way) di beberapa jalur," ungkap perwira melati tiga di pundak itu.
Selain itu, kata Kombespol Turmudi, sejak dua hari lalu pihaknya telah melakukan survei mencari titik-titik yang akan dilaksanakan rekayasa lalu lintas.
"Selanjutnya, dari Dishub dan Satlantas Polres Badung akan diskusi dengan stakeholder terkait untuk menentukan titik mana," ungkapnya.
Seperti apa pelaksanaan rekayasa lalu lintas di kawasan Canggu, Kombespol Turmudi mengatakan pihaknya tidak akan menempatkan personel secara terus menerus di lapangan, karena keterbatasan anggota.
"Ada di beberapa titik tertentu yang akan ditugaskan. Sebagai gantinya, ada sebuah tim urai macet yang dibentuk dan sifatnya mobiling. Menurutnya, langkah ini bisa menjadi jawaban bagi permasalahan lalu lintas yang terjadi selama ini," harapnya.
Ditegaskannya, pada saat menggelar Operasi Lilin 2024 lalu, Polda Bali bersama jajaran bisa mengurai macet menggunakan strategi tersebut. Meski demikian ada sedikit kendala insiden mobil terperosok.
"Tahun kemarin terjadi kemacetan horor, tahun ini bisa antisipasi dan tidak terjadi, padahal wisatawan yang datang sekarang melalui kedatangan internasional bandara ada 85 ribu, tahun sebelumnya hanya 70 ribu," ungkapnya.
Ia berharap upaya rekayasa lalu lintas ini mendapat dukungan sepenuhnya dari masyarakat, dan pemerintah. Dikatakannya, pihaknya akan menggelar rapat-rapat lanjutan untuk mencari solusi kemacetan di Canggu.
Keterangan terpisah, Sekdis PUPR Badung I Nyoman Kariasa mengatakan infrastruktur jalan merupakan salah satu instrumen dalam menanggulangi kemacetan. Sedangkan dalam jangka pendek, Pemkab Badung akan maksimalkan jalan-jalan eksisting yang ada, sengan menjaga kemantapan operasional jalan.
"Jalan itu mantap artinya tidak ada yang rusak atau berlubang, kalau ada lubang-lubang kan juga akan menghambat arus lalu lintas yang berdampak pada kemacetan, itu langkah langkah awal yang akan kami lakukan," bebernya.
Kariasa menegaskan, pihaknya akan melakukan berbagai peningkatan di sejumlah persimpangan, seperti melakukan perbaikan simpang-simpang yang dilalui padat kendaraan. Sehingga arus lalu lintas bisa lebih lancar.
"Untuk jangka panjang, Pemkab Badung menjajaki pembangunan jalan baru," terangnya.
Seperti pada tahun 2023, pemerintah Badung membangun akses jalan baru Shortcut Canggu. Sehingga kedepannya itu akan dilakukan terus, sehingga volume jalan bisa bertambah.
"Harapan kami itu akan bisa mengurai kemacetan lalu lintas dan menjadi jalur akses alternatif yang bisa menjadi pilihan untuk perjalanan masyarakat," bebernya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy