search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kadek Adi Asih Sumbang Perunggu di IFCS World Cup 2025
Minggu, 4 Mei 2025, 11:51 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kadek Adi Asih Sumbang Perunggu di IFCS World Cup 2025.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Prestasi membanggakan ditorehkan atlet panjat tebing asal Kabupaten Buleleng, Kadek Adi Asih (18) dalam ajang internasional IFCS Climbing World Cup 2025 yang berlangsung di Peninsula, Nusa Dua, Badung, Bali pada Sabtu (3/5).

Kadek Adi Asih sukses meraih medali perunggu setelah mencatatkan waktu 7,27 detik di partai semifinal saat melawan atlet asal Korea Selatan.

Pada kejuaraan dunia itu, Buleleng sejatinya mengirim dua atlet andalannya, yaitu Kadek Adi Asih dan Desak Made Rita Kusuma Dewi, yang sebelumnya sempat berlaga di Olimpiade Paris 2024. Sayangnya, Desak Rita harus terhenti di babak perempat final usai dikalahkan atlet Polandia dengan catatan waktu 9,17 detik - 6,57 detik.

Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid menyampaikan rasa bangga atas capaian Kadek Adi Asih.

“Atlet yang diterjunkan dalam perlombaan ini merupakan putra-putri terbaik Indonesia,” ujarnya.

Yenny pun bersyukur Kadek Adi Asih mampu mengharumkan nama bangsa dengan raihan medali perunggu di ajang internasional tersebut.

Sementara itu, Ketua FPTI Bali, Putu Yudi Atmika berharap agar ke depan semakin banyak atlet muda Bali, khususnya usia 15-16 tahun, bisa menembus panggung dunia.

"Kedepan kalau Bali kembali jadi tuan rumah, kami ingin bisa mengirim 4 hingga 5 atlet," terangnya.

Apresiasi juga datang dari Ketua KONI Buleleng, Ketut Wiratmaja yang menyebut raihan medali ini menjadi sejarah tersendiri bagi Buleleng. Pasalnya, Kadek Adi Asih yang berasal dari Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng ini belum memiliki banyak pengalaman di kejuaraan dunia, sebab ia baru tergabung dalam Pelatnas pada 15 April 2025.

“Ini bukti bahwa slogan kami ‘Small is Gold’ bukan sekadar kata-kata. Hanya dua atlet yang dikirim, namun satu berhasil bawa pulang medali perunggu,” terang Wiratmaja.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rat



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami