search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Polda Bali Rilis Hasil Operasi Pekat, 56 Preman Diringkus
Jumat, 16 Mei 2025, 22:15 WITA Follow
image

beritabali/ist/Polda Bali Rilis Hasil Operasi Pekat, 56 Preman Diringkus.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Polda Bali membeberkan hasil pelaksanaan Operasi Pekat Agung 2025 yang berlangsung selama 8 hari, sejak 5 Mei hingga 12 Mei 2025. Hasil operasi ini diumumkan dalam konferensi pers di Mapolda Bali, Jumat, 16 Mei 2025.

Anehnya, dari total 56 preman yang diklaim berhasil diamankan di seluruh Bali, hanya dua orang yang dihadirkan ke hadapan awak media. Keduanya diperlihatkan dengan tangan terborgol dan mengenakan baju tahanan berwarna oranye.

Diketahui, salah satu pelaku berinisial KP (34) merupakan warga Denpasar Barat yang ditangkap karena melakukan pungutan liar terhadap sopir angkutan umum di kawasan Terminal Ubung, Denpasar Utara.

Tersangka kedua, berinisial MM (41), seorang residivis kasus kekerasan. Ia kembali diamankan karena melakukan intimidasi terhadap pedagang kaki lima di area parkir salah satu pusat perbelanjaan di Kuta.

Barang bukti yang diamankan dari tangan KP berupa uang hasil pungli sebesar Rp850 ribu dan catatan manual retribusi ilegal. Sedangkan dari MM disita senjata tajam jenis belati serta rekaman CCTV yang merekam aksinya memalak.

Konferensi pers tersebut dihadiri oleh Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy S.I.K., didampingi Kasubid Penmas, Wadirreskrimum AKBP Agus Bahari S.I.K., M.Si., Kasubdit Ditreskrimum, dan Kasubdit Ditresnarkoba.

"Operasi Pekat ini berlangsung selama 8 hari dalam rangka mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif," beber Kombes Ariasandy.

Ia menerangkan bahwa selama operasi ini, Polda Bali melibatkan 715 personel yang terdiri dari 200 personel Polda dan 525 personel Polres/ta jajaran. Target operasi mencakup aksi premanisme dan dilanjutkan dengan KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan) dengan sasaran serupa.

Kombes Ariasandy juga mengakui bila dibandingkan dengan Polda-Polda lain di Indonesia, jumlah kasus pengungkapan premanisme di Bali tergolong rendah.

"Jadi, hasil pengungkapan aksi premanisme Polda Bali sedikit ini membuktikan kalau wilayah hukum Bali masih sangat aman terutama dari aksi premanisme," bebernya.

Ia berharap stabilitas keamanan di Bali dapat terus terjaga berkat dukungan masyarakat, Pecalang Adat, serta sinergitas TNI-Polri dan stakeholder lainnya.

"Yang terpenting sinergitas kami TNI-Polri, serta stakeholder terkait lainnya dalam menjaga situasi kamtibmas Bali agar tetap aman dan kondusif. Mari kita bersama jaga kerukunan dan keamanan di Bali," pungkasnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami