UPPKB Cekik Catat Ratusan Truk Tak Timbang Muatan, Jalan Nasional Terancam Rusak
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Praktik penghindaran jembatan timbang masih marak terjadi di jalur nasional Denpasar-Gilimanuk.
Setiap hari, ratusan kendaraan angkutan barang terdeteksi tidak masuk ke Unit Pelayanan Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cekik di kawasan Gilimanuk, Jembrana.
Truk-truk tersebut diduga sengaja tidak melalui fasilitas penimbangan atau dikenal dengan istilah "ngeblong" demi menghindari sanksi karena memuat barang melebihi kapasitas yang diperbolehkan.
Pengawas Satuan Pelaksana UPPKB Cekik, I Made Ria Fran Dharma Yudha, mengungkapkan fenomena ini terus berlangsung dan terpantau secara signifikan. Ia mencontohkan, selama periode 26–27 Mei 2025, dari total 1.361 kendaraan yang melintas di jalur tersebut, hanya 564 kendaraan yang masuk ke jembatan timbang. Sisanya, sebanyak 787 kendaraan memilih jalur alternatif tanpa pemeriksaan.
Kondisi serupa terjadi pada hari berikutnya, 27–28 Mei. Dari total 1.196 unit kendaraan, hanya 596 unit yang melakukan penimbangan, sementara 600 lainnya kembali terpantau tidak masuk.
“Masih cukup banyak kendaraan barang yang tidak masuk ke jembatan timbang dalam 24 jam,” ujar Yudha saat ditemui di Gilimanuk, Jumat (30/5/2025).
Menurutnya, tindakan "ngeblong" ini sangat merugikan karena petugas tidak dapat mengetahui bobot sebenarnya serta dimensi kendaraan yang bersangkutan. Padahal, pemantauan melalui jembatan timbang sangat penting untuk mencegah kerusakan infrastruktur akibat kendaraan yang kelebihan muatan.
Baca juga:
UPPKB Cekik Gelar Operasi Penindakan ODOL
“Fungsi jembatan timbang adalah sebagai alat pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran angkutan barang,” tegasnya.
“Besar kemungkinan kendaraan-kendaraan itu membawa muatan berlebih dan menghindari sanksi tilang,” lanjut Yudha.
Untuk menindaklanjuti persoalan ini, UPPKB Cekik berencana menggelar operasi terpadu dengan menggandeng instansi lain. Operasi tersebut ditujukan untuk meningkatkan kepatuhan para pengemudi dan memastikan keselamatan serta umur panjang jalan nasional.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/jbr