search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Aksi Pendaki Turuni Lereng Gunung Agung Demi Topi
Selasa, 1 Juli 2025, 19:29 WITA Follow
image

beritabali/ist/Viral Aksi Pendaki Turuni Lereng Gunung Agung Demi Topi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Sebuah video aksi nekat seorang pendaki Gunung Agung yang berusaha mengambil topinya di lereng terjal puncak gunung baru-baru ini viral di media sosial dan memicu keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk Forum Pemandu Gunung Agung.

Dalam video tersebut, tampak seorang pendaki nekat menuruni kemiringan ekstrem di atas ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) hanya demi mengambil topi yang terjatuh. Aksi itu dinilai sangat berisiko dan berpotensi membahayakan nyawa.

Ketua Forum Pemandu Gunung Agung, I Ketut Mudiada, menyayangkan tindakan sembrono tersebut. Menurutnya, meski kemiringan tidak mencapai 90 derajat, area itu tetap tergolong berbahaya karena pijakan yang tidak stabil dan rawan longsor. Ia menilai aksi itu sangat tidak layak dilakukan, meskipun oleh pendaki berpengalaman sekalipun.

“Turunan seperti itu cukup berbahaya, walaupun mungkin ia sudah terbiasa mendaki. Tapi tetap saja, risiko terperosok sangat tinggi, apalagi jika batu yang dipijak tiba-tiba lepas,” ujar Mudiada, Selasa (1/7/2025).

Ia menambahkan, keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap pendakian. Barang yang jatuh, sekalipun memiliki nilai pribadi atau emosional, seharusnya tidak menjadi alasan untuk mempertaruhkan keselamatan diri. 

Ia mengingatkan, pernah ada insiden serupa sebelumnya, di mana seorang pendaki mengalami luka-luka akibat nekat mengambil barang yang jatuh di kemiringan curam.

“Kami tidak tahu seberapa penting topi itu bagi pendaki tersebut. Tapi tindakan seperti itu sangat kami sayangkan. Kalau sampai terjadi hal yang tidak diinginkan, bukan hanya dia yang rugi, tapi juga akan menyulitkan banyak pihak termasuk tim evakuasi,” tegasnya.

Mudiada pun mengimbau seluruh pendaki untuk lebih bijak dan disiplin selama berada di kawasan Gunung Agung, terlebih di wilayah puncak yang medan dan cuacanya sangat tidak bisa diprediksi. Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar tidak terulang kembali.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami