search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pertamina Ngeruwak Green Cliff, Hidupkan Kembali Ikon Wisata Jembrana
Selasa, 22 Juli 2025, 22:11 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pertamina Ngeruwak Green Cliff, Hidupkan Kembali Ikon Wisata Jembrana.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Dukung pengelolaan kawasan hutan berkelanjutan, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai menyelenggarakan perayaan Perhutanan Sosial Ngeruwak Green Cliff dan pengenalan program inovasi sosial Sri Wana Lestari di Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Senin (14/7/2025).

Ngeruwak adalah upacara pembukaan lahan atau permulaan pembangunan baru dalam tradisi Hindu Bali. Kegiatan ini menjadi simbol dimulainya revitalisasi ikon wisata alam Green Cliff, berbasis pemberdayaan masyarakat dan kearifan lokal.

Kegiatan ini sekaligus memperkenalkan program pemberdayaan Sri Wana Lestari yang mengusung filosofi Tri Hita Karana. “Sri Wana” melambangkan penghormatan terhadap alam, sementara “Lestari” menegaskan komitmen terhadap keberlanjutan melalui harmoni manusia dan alam.

Program ini mengintegrasikan pelestarian hutan dengan penguatan ekonomi desa melalui agroforestri, budidaya lebah ramah lingkungan, pengelolaan air bersih, dan pengembangan usaha jasa lingkungan.

“Melalui program Perhutanan Sosial ini, kami ingin menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan dan penguatan ekonomi masyarakat tidak harus berjalan terpisah. Justru keduanya bisa saling memperkuat ketika dijalankan dengan pendekatan kolaboratif, berbasis potensi lokal, dan menghormati kearifan budaya setempat," jelas Ahad Rahedi, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus.

Acara dihadiri Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD Ni Made Sri Sutharmi, Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup Bali I Made Rentin, serta tokoh masyarakat dan pemangku adat. Kegiatan diawali persembahyangan di Pura Ulun Desa, dilanjutkan penandatanganan kesepakatan pengelolaan Green Cliff antara AFT Ngurah Rai dan KUPS Jasa Lingkungan Banu Sejahtera.

Kepala UPTD KPH Bali Barat, Agus Sugiyanto menilai Desa Yehembang Kangin memiliki potensi luar biasa. "Desa ini memiliki karakter peduli dan penyayang terhadap alam dan budaya, sejalan dengan Visi Pemerintah Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali," ungkapnya.

Ia juga mengapresiasi kepemimpinan perbekel desa serta dukungan AFT Ngurah Rai dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang harmonis dan bermartabat di Jembrana.

AFT Manager Ngurah Rai, I Komang Susila Gosa menambahkan, "Green Cliff adalah simbol harapan bersama, dan Sri Wana Lestari merupakan program inovasi sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat," katanya.

Kadis Kehutanan I Made Rentin menegaskan pentingnya sinergi. "Perlu kerja keras sinergitas multikolaborasi demi mencapai indikator keberhasilan dalam pelaksanaan perhutanan sosial. Terima kasih kepada AFT Ngurah Rai atas wujud nyata kolaborasi luar biasa dengan pemerintah daerah, lebih-lebih kepada masyarakat Desa Yehembang Kangin yang merasakan dampak langsung," jelasnya.

Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengakhiri sambutannya dengan pesan spiritual. "Kita harus mulai dengan doa dan niat tulus agar Green Cliff bisa berkembang. Pemerintah daerah siap memadukan Green Cliff dengan pengembangan Anjungan Cerdas Rambut Siwi sebagai bagian dari pariwisata lokal," ungkapnya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada AFT Ngurah Rai atas dukungan terhadap masyarakat Yehembang Kangin dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat untuk keberlanjutan lingkungan.

Rangkaian acara juga menampilkan pameran UMKM hasil hutan bukan kayu (HHBK), penanaman pohon sarana upacara di Taman Gumi Banten (TGB), serta upacara ngeruwak peletakan batu pertama revitalisasi objek wisata Green Cliff.

“Bahwa program perhutanan sosial merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk menghadirkan solusi berbasis masyarakat. Ini wujud transisi energi yang inklusif, salah satunya melalui pelestarian hutan berbasis kearifan lokal. Program ini membuktikan keberlanjutan bisa dimulai dari desa, oleh masyarakat sendiri,” tutup Ahad.

Editor: Redaksi

Reporter: Pertamina



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami