search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wisata Sawah Organik, Masa Depan Pariwisata Berkelanjutan di Bali

Jumat, 1 Agustus 2025, 09:44 WITA Follow
image

beritabali/ist/Wisata Sawah Organik, Masa Depan Pariwisata Berkelanjutan di Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Destinasi agrowisata organik dinilai mampu menjadi peluang emas untuk dikembangkan di berbagai daerah di Bali.

Namun, pengembangannya perlu strategi khusus agar tetap menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya lokal. Hal ini disampaikan oleh General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika, belum lama ini di Desa Kedisan, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar.

Menurutnya, wisata pertanian tidak bisa dilakukan secara masif karena berkaitan langsung dengan siklus tanam dan panen yang terbatas.

“Kalau dilakukan besar-besaran tanpa kendali, lingkungan bisa rusak. Wisata ini mestinya bersifat khusus dan terukur,” tegasnya.

Dwiatmika juga menyoroti pentingnya konsep organik yang belum banyak ditegaskan dalam wisata pertanian di Bali.

“Atraksi seperti ini memang sudah ada, tapi yang benar-benar menekankan pada organik masih minim. Ini yang harus jadi pembeda,” jelasnya.

Ia menambahkan, pengembangan wisata organik tidak cukup hanya dari inisiatif petani atau pelaku pariwisata. Diperlukan dukungan penuh dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, terutama dari sisi regulasi.

“Kalau pemerintah tak ikut membuat aturan yang jelas, maka pelaku di lapangan seperti petani akan berjuang sendiri. Seperti ITDC di Nusa Dua, keberhasilannya juga karena dukungan regulasi yang kuat,” paparnya.

Dalam konteks perlindungan lingkungan, pengendalian hama seperti tikus juga ditekankan harus berbasis organik.

"Salah satu komitmen yang akan dijalankan adalah menggunakan burung hantu sebagai predator alami," cetus Dwiatmika.

Dengan konsep yang terintegrasi antara hasil pertanian berkualitas, pelestarian budaya, dan ekowisata berkelanjutan, wisata sawah organik di Bali dipandang sebagai wajah baru pariwisata yang tidak hanya menjual pemandangan, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai lokal dan alam yang lestari.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami