Suasana meriah menyelimuti kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Desa Beraban, Kediri, Tabanan, Jumat (22/8), saat digelarnya pembukaan Tanah Lot Art & Food Festival #6 Tahun 2025.

Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., melalui Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, hadir secara resmi membuka festival seni, budaya, dan kuliner yang sudah menjadi agenda tahunan kebanggaan masyarakat Tabanan ini.

Acara pembukaan dihadiri jajaran pejabat Kabupaten Tabanan, mulai dari Ketua DPRD Kabupaten Tabanan beserta anggota, Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, Danrindam IX Tabanan, jajaran Forkopimda, hingga Ny. Budiasih Dirga mewakili Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan. Turut hadir pula para asisten Setda, kepala OPD, penglingsir puri, dan Manager DTW Tanah Lot.

Antusiasme masyarakat begitu terasa dengan padatnya pengunjung yang mendukung event budaya besar ini. Festival tahun ini mengangkat tema “Parajyana Samudrasya Adiswara”, bermakna persembahan dan pengorbanan terhadap kekuatan samudra menuju keharmonisan, keagungan, dan kemuliaan Tanah Lot.

Selama lima hari penuh, mulai 21–25 Agustus 2025, festival menampilkan parade budaya, tari-tarian, festival musik dari puluhan desa se-Kabupaten Tabanan, hingga festival kuliner yang menyajikan makanan lokal. Pameran UMKM kesenian turut menghadirkan karya kreatif masyarakat.

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wabup Dirga, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi besar terhadap terselenggaranya festival yang kian inovatif setiap tahun.

“Saya atas nama pribadi dan selaku kepala daerah, memberikan apresiasi atas diselenggarakannya event festival Tanah Lot ini yang menampilkan tradisi, budaya, dan kuliner tradisional. Sudah tentu hal ini turut mampu meningkatkan perekonomian, khususnya masyarakat sekitar," ujarnya.

Wabup Dirga menambahkan arahan Bupati Sanjaya terkait peran Tanah Lot sebagai destinasi wisata ikonik yang harus terus dipertahankan. “Pura ini berdiri di atas batu karang besar yang menjorok ke laut dan saat air pasang, pura terlihat seolah-olah terapung. Pura dengan arsitektur khas Bali ini didukung dengan keberadaan Pura Batu Bolong, Batu Mejan, dan pura-pura lainnya yang ada di sekitar kawasan pantai,” imbuhnya.

Dengan mengangkat tema tahun ini, pihaknya berharap Pura Tanah Lot sebagai Kahyangan Jagat tetap dijaga taksu dan kesuciannya, sehingga memberi berkah bagi masyarakat yang menggantungkan hidup di kawasan Pura Luhur Tanah Lot. Hal ini selaras dengan visi pembangunan Kabupaten Tabanan, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana dalam Bali Era Baru: Tabanan Era Baru, Aman, Unggul, dan Madani (AUM).

Bupati juga menitipkan harapan agar festival ini ke depan bisa berkembang menjadi event pariwisata berskala internasional.

“Saya sangat berharap akan ada event-event pariwisata di Tanah Lot yang benar-benar mampu menarik wisatawan mancanegara, selain tentunya wisatawan domestik. Untuk itu, saya meminta kepada manajemen DTW Tanah Lot agar selalu melakukan terobosan strategis dan inovasi sehingga Tanah Lot bisa tetap menjadi tujuan wisata religius di tingkat internasional,” pungkasnya.