Denpasar Pasang Early Warning System Cegah Banjir Susulan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pascabanjir bandang yang melanda Kota Denpasar pada 10 September 2025 lalu, Pemkot Denpasar kini berbenah dengan memperkuat sistem peringatan dini bencana. Upaya ini dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyebut salah satu langkah utama adalah pengadaan dan perbaikan Early Warning System (EWS) di aliran sungai yang terhubung dengan kawasan rawan banjir.
“Saat ini butuh anggaran perbaikan, jadi begitu sampah banyak seharusnya restreknya naik namun diam tak bergerak karena rusak sehingga jadi penyumbat sampah di aliran sungai,” ujar Jayanegara menegaskan.
Menurutnya, selama ini alat EWS di kawasan Tukad Pasar Badung memang sudah ada, namun tidak berfungsi optimal akibat kerusakan. Seharusnya, alat tersebut dikontrol setiap minggu oleh petugas jaga, namun karena lama tidak berfungsi akhirnya menjadi penyumbat aliran air saat banjir terjadi.
Ke depan, Pemkot Denpasar akan menambah jumlah perangkat EWS di 11 desa terdampak banjir bandang serta di titik-titik keramaian seperti Pasar Badung dan Kumbasari.
“Hal ini yang kita bangun di BPBD melalui Pusdalops-nya kita tambah orang yang paham betul terhadap itu yang berkoordinasi dengan BMKG,” ungkap Jayanegara.
Selain itu, Pemkot Denpasar juga mendorong pemanfaatan dana desa untuk mendukung pemasangan EWS di kawasan rawan banjir. Dengan demikian, peringatan dini bisa langsung diterima masyarakat saat ketinggian air meningkat.
"Nantinya di pos pos desa yang memiliki dana desa dapat menganggarkan pemasang alat ini di aliran sungai. Saat air naik di kawasan desanya tersebut alat ini sudah berbunyi guna memperingati warganya yang berada dikawasan bantaran sungai," sebutnya.
Jaya Negara menambahkan, sistem peringatan ini nantinya akan dilengkapi dengan dua jalur informasi: pertama melalui pesan WhatsApp bekerjasama dengan provider untuk menyampaikan prakiraan cuaca dari BMKG, dan kedua melalui sinyal EWS yang dipasang di titik-titik rawan.
“Memang saat itu tak berpikir akan kejadiannya seperti saat ini sehingga pemasangannya Early Warning System tak masif waktu itu. Dari kejadian ini kami pemerintah Kota Denpasar tetap akan memberikan informasi ke masyarakat,” janjinya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/maw