Dikhawatirkan Ganggu Irigasi dan Wisata Rafting
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Terkait rencana Pemkab Karangasem untuk mengalirkan air Sungai Telagawaja ke Kecamatan Manggis nampaknya dikeluhkan sejumlah pihak. Proyek yang saat ini ini tengah dalam penggarapan tersebut dikhawatirkan akan mengganggu sektor pertanian dan pariwisata. Salah satu keluhan disampaikan Ketua LPM Desa Muncan, Ketut Karang.
Ia mengaku khawatir lantaran menurutnya objek rafting yang sudah cukup lama berkembang disana akan terganggu, karena pastinya mengurangi debit air akibat sedotan dalam jumlah yang tidak sedikit itu.
“Kendati proyek tersebut harus dikerjakan, pemerintah kita harap juga mencari solusinya, sehingga salah satu pihak tidak ada yang dirugikan,“ pintanya saat ditemui Beritabali.com, Selasa, (11/3). Diinformasikan, sebelum Pemkab Karangasem berencana mengalirkan air Sungai Telagawaja ke Kecamatan Manggis, di sungai tersebut sudah terdapat lima usaha wisata rafting yang beroperasi.
Atas keluhan demikian, pihak Pemkab melalui Kadis PU Karangasem, I Wayan Arnawa menyebutkan rencana Pemerintah tersebut sudah terlebih dahulu memikirkan solusinya. Arnawa memastikan bahwa usaha wisata rafting di kawasan tersebut tidak akan terganggu. “Pemerintah telah memikirkan solusinya, yakni salah satunya dengan menaikkan air sebelum dialirkan pada malam hari di saat aktifitas istirahat,“ bebernya.
Dengan menaikkan air pada malam hari tentu tidak akan mengganggu pun juga dengan irigasi,” imbuhnya. Menyoal tentang rencana penggarapan proyek bernilai milyaran rupiah oleh Pemkab itu disebutkan Arnawa kini sudah memasuki tahap pipanisasi (pemasangan pipa, red).
“Penggarapannya sudah sampai pada tahap pipanisasi. Pipa besar berdiameter 80 cm tersebut saat ini sudah memasuki Desa Muncan, Kecamatan Selat,“ ujarnya. “Proyek yang sepenuhnya didanai APBN ini akan digarap secara berkesinambungan sampai tahun 2010,” lanjutnya.
Reporter: bbn/net