search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Empat Warga Patemon Dipasung 20 tahun
Senin, 26 Mei 2008, 20:26 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Empat warga Desa Patemon, Kecamatan Seririt yang dipasung sejak dua puluh tahun lalu diantaranya, Putu Antasa (50) warga Dusun Uma, I Gusti Ayu Diahmika (55), warga Dusun Jeroan, serta kakak beradik Kadek Pradnyan (35) dan Komang Anggreni (21), warga Dusun Pemaroan.

Wayan Musti (75) ibu kandung Putu Antasa menuturkan, anaknya telah dipasung sejak dua puluh tahun lalu, karena ditakutkan membuat keributan dan membahayakan orang.

”Ya, sejak lama sudah saya rantai karena ingin pergi saja dan biar tidak membahayakan orang lain, sudah saya bawa berobat ke Rumah Sakit Jiwa Bangli, tapi tidak sembuh,” ungkapnya.

Putu Antasa yang telah dikarunai istri dan tiga orang anak pernah bekerja sebagai penjaga sekolah di SDN 1 Patemon dan tiba-tiba saja dua puluh tahun lalu mengalami gangguan jiwa.

”Apa daya, biaya mahal sehingga saya ajak pulang. Dan biaya itu saya dapat dari meminjam di sana-sini, sampai sekarang belum lunas terbayar, “ ujar Musti.

Hal sama juga terlihat pada I Gusti Ayu Diahmika serta kakak beradik Kadek Pradnyan dan Komang Anggreni yang terlihat dipasung dengan dirantai keluarganya.

Meski dipasung, ke 4 orang yang malang ini tetap diperhatikan oleh keluarganya. (sas)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami