search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PLTU Gambut Pertama di Indonesia Dibangun di Kalbar
Kamis, 4 Juni 2009, 23:29 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

PT Sebukit Power sebagai Independent Power Producer (IPP) nasional mulai membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 3 X 67 Mega Watt (MW) di Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Nilai investasinya mencapai 400 juta dolar AS yang pendanaannya diperoleh dari Korea-Exim dan sejumlah institusi finansial.

Menurut Marcelius Kurniawan dari PT Sebukit Power, pembangunan proyek ini dijadualkan akan rampung dalam 36 bulan, dan ditargetkan mencapai break event point (BEP) dalam waktu 8 tahun ke depan.



“Nilai investasinya mencapai 400 juta dolar, antara lain untuk pengadaan peralatan pertambangan,” ujar Marcelius Kurniawan, usai penandatanganan Joint Development Agreement, di Kuta Kamis (4/6). Menurut Marcelius, PLTU dengan memanfaatkan bahan bakar gambut yang dikenal ramah lingkungan ini merupakan yang pertama di Indonesia. Dari segi teknologi, PLTU ini akan menggunakan sistem turbine generator dan boiler dengan bahan bakar gambut.

Sedangkan teknologi untuk pengelolaan gambut sebagai bahan bakar dan pengendalian air di lahan gambut akan menggunakan teknologi dari Finlandia yang sudah teruji. Dalam pemasaran produk listrik, PT Sebukit Power sudah melakukan penandatanganan Head of Agreement dengan PLN untuk pembelian tarif listrik selama 30 tahun.

Tarif penjualan listrik ke PLN rencannya 4,775 cent dolar AS per kwh. Dengan adanya pembangunan PLTU 3 x 67 MW dan penambangan gambut sebagai bahan bakar ini akan memberikan kontribusi bagi peningkatan potensi pembangunan ekonomi dan sosial di Pontianak. Potensi gambut di Kalimantan Barat saat ini mencapai 12 juta hektar, dengan kapasitas dikalikan 3 , karena penggalian dilakukan sampai kedalaman 3 meter. 
 

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami