Jimbaran Hijau Tegaskan Serius dan Tuntas Garap BIP
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Beritabali.com,Denpasar. PT Jimbaran Hijau (PT JH) menyatakan akan sangat serius dan tuntas dalam menangani pembangunan proyek kawasan wisata terpadu Bali International Park (BIP) di wilayah Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali.
Pernyataan ini disampaikan Direktur Utama PT Jimbaran Hijau (PT JH) Putu Agung Prianta, di Denpasar (9/12/2011). Hal ini disampaikan menanggapi adanya keraguan dari pihak-pihak tertentu, bahwa BIP tidak akan digarap secara serius dan tuntas.
" Membangun BIP bagi saya merupakan tugas mulia untuk kepentingan bangsa dan negara. Ini merupakan tugas langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sudah mendapat pengarahan baik secara tertulis maupun secara lisan. Jadi kita pasti akan sungguh-sungguh menyelesaikan dengan sebaik-baiknya proyek ini,” jelas Agung.
Dijelaskan Agung, pembangunan proyek BIP didasari atas Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 29 Tahun 2010 dan ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. KM.6/UM.001/MKP/2011 serta Rekomendasi Gubernur Bali nomor 188.341/2493/Bappeda.
"Sebagai sebuah kawasan wisata terpadu, nama Bali Internasional Park itu diberikan sendiri oleh Presiden SBY. Memang saya ini masih muda, tapi saya mempunyai komitmen yang kuat untuk serius dan tuntas menyelesaikan proyek ini, untuk membangun Bali seutuhnya ke depan,” ujar Agung.
Agar proyek kawasan wisata terpadu Bali International Park (BIP) ini bisa terwujud, Agung meminta dukungan dari semua pihak terutama kalangan DPRD Badung dan Bupati Badung serta jajarannya terkait proses legalitas atau perijinan.
"Waktu pelaksanaan KTT APEC semakin dekat, hanya sekitar dua tahun saja. Untuk itu perlu dukungan dari seluruh masyarakat agar dapat mewujudkan pembangunan kawasan wisata terpadu seluas 250 hektar yang hijau dan ramah lingkungan," ujarnya.
Keraguan proyek kawasan wisata terpadu BIP akan dibangun secara serius dan tuntas sebelumnya muncul dari kalangan DPRD Badung. Ketua Komisi A DPRD Badung, Nyoman Satria, misalnya, menyatakan harus ada jaminan dari pihak pengembang bahwa proyek pembangunan BIP akan digarap serius dan tuntas.
"Kita khawatir proyek BIP ternyata tidak sesuai baik rencana maupun pelaksanaannya, seperti proyek-proyek mercusuar lain sebelumnya. Jadi yang terpenting adalah adanya jaminan dari pihak pengembang. Semua bangunan yang dikerjakan harus tuntas dan benar-benar selesai dibangun. Jangan sampai ada bagian proyek yang mangkrak,” tegas Satria. (dev)
Reporter: bbn/ctg