Pasutri di Jimbaran Dikeroyok 30 Orang Gara-Gara Masalah Sepele
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Pasangan suami istri (Pasutri) bernama Moh Sahrudin (31) dan Kamelia (40) menjadi korban pengeroyokan di kamar kos mereka di Jalan Kampus Udayana, depan RS Gigi, Jimbaran, Kuta Selatan, pada Minggu 11 Mei 2025.
Pasutri itu dikeroyok puluhan orang diduga dari kelompok mahasiswa asal Papua. Aksi pengeroyokan ini pun viral di media sosial.
Dalam penjelasannya ke awak media, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menuturkan, kasus pengeroyokan ini bermula saat tiga mahasiswi Jurusan Fakultas Pertanian Unud bernama Piyo, Yuvela, dan Elin, mengobrol dengan temannya di TKP, pada Sabtu 10 Mei 2025.
Mereka mengobrol dengan canda dan tawa di teras kamar kos. Rupanya, ada tetangga kos yang tidak senang dengan keberadaan korban dan temannya tersebut.
Beberapa saat kemudian, Mohamad Sahrudin keluar dari kamar sekitar pukul 23.30 Wita. Ia lantas menegur ketiga mahasiswi asal Papua tersebut agar tidak ribut-ribut hingga mengganggu penghuni kos lainnya.
Usai menegur, pria asal Sumenep, Madura, Jawa Timur ini masuk kembali ke kamarnya. Merasa bersalah, mahasiswi itu sempat minta maaf.
Namun, sekitar pukul 01.15 Wita, pintu kamar Mohamad Sahrudin digedor-gedor dari luar. Korban segera membuka pintu dan dibuat kaget. Pasalnya, di depan kamarnya sudah banyak orang dengan tatapan marah.
Lantaran takut, korban bergegas menutup kembali pintunya. Tapi para pelaku yang berada di depan pintu kamar emosi. Mereka berteriak meminta korban segera keluar. Lara pelaku juga menendang-nendang pintu sampai rusak.
"Korban ketakutan hingga mencoba keluar, tapi langsung dikeroyok oleh kurang lebih 30 orang," ucap AKP Sukadi.
Melihat suaminya dipukuli, Kamelia berusaha menghalang-halangi para pelaku. Apa daya, para pelaku justru makin beringas dan malah memukul istri korban.
Korban Kamelia dipukul di bagian wajah serta hidung, sampai mengeluarkan darah. Selain itu, para pelaku mengintimidasi suaminya, Mohamad Sahrudin agar meminta maaf kepada mereka dengan memvideokan memakai handphone.
Setelah menganiaya pasutri tersebut, para pelaku pergi. Tidak terima dikeroyok, pasutri tersebut melaporkan kejadian ke Polsek Kuta Selatan.
"Kasus pengeroyokan ini masih ditangani Polsek Kuta Selatan," terangnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy