search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mesuryak Tradisi Unik Kuningan
Sabtu, 8 September 2012, 19:45 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Hari Raya Kuningan jatuh setiap enam bulan sekali  memiliki makna tersendiri bagi warga Banjar Bongan Gede, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan. Warga setempat memiliki tradisi mesuryak yang digelar setiap Kuningan atau sepuluh hari setelah hari raya Galungan.

Tradisi mesuryak bertujuan untuk mengantarkan roh leluhur kembali ke sorga loka dengan bersuka cita mesuryak (bersorak) sembari memperebutkan sejumlah uang kertas maupun logam.Mesuryak dimulai sekitar pukul 09.00 Wita sampai pukul 11.00. Diawali dengan persembahyangan mulai dari rumah  masing-masing warga, kemudian dilanjutkan di  merajan (Pura Keluarga Besar), dan   Pura Khayangan Tiga. Setelah prosesi ini usai, Trasisi mesuryak pun dimulai.

Seluruh keluarga besar melangsungkan persembahyangan di meraja memohon keselamatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, begitu juga kepada para leluhur  yang berada di rumah sejak hari raya Galungan hingga Kuningan. Prosesi mesuryak kemudian dilanjutkan dengan membawa segala perlengkapan upacara seperti banten dan sesajen ke depan pintu masuk rumah masing-masing. Selanjutnya para tetua melantunkan  doa-doa yang ditutup dengan mesuryak.

Masing-masing keluarga memberikan bekal berupa uang logam mapun kertas. Uang tersebut dilemparkan ke udara disambut warga lainya. Laki perempuan anak-anak berebut saling dorong mendapatkan uang. Suasana gembira suka cita pun membahana.

Kelihan Adat Banjar Pakraman Bongan Gede I Made Wardana, Sabtu (8/9) mengatakan tradisi mesuryak merupakan tradisi turun temurun yang ada di banjar-nya. "Mesuryak bertujuan mengantarkan roh leluhur kembali ke sorga. Kami antar dengan suka cita bergembira dengan bersorak sambil melemparkan uang ke udara yang diperebutkan banyak orang," tandasnya.

 

Besarnya uang yang digunakan dalam mesuryak bervariasi tergantung kemampuan ekonomi warga. Tradisi yang ada secara turun-temurun itu tetap dilaksanakan setiap enam bulan sekali bertepatan dengan Hari Raya Kuningan. 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami