search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rumah Diterjang Longsor, Satu Orang Tewas
Minggu, 13 Januari 2013, 14:12 WITA Follow
image

kabarbuleleng.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Hujan deras yang menguyur Desa Bebetin Kecamatan Sawan, Sabtu (12/1/2013) malam menyebabkan sebuah rumah milik Ketut Suarta alias Pan Suar Gimpil (55) yang berlokasi di pinggir Jalan Desa Bebetin-Bontihing diterjang longsor. Longsor ini mengakibatkan tembok batako jebol dan menimbun Ketut Suarta alias Pan Suar Gimpil, Cening Malat alias Meme Suar (52) bersama cucunya Kadek Adi Sastrawan (3,5).

Sang cucu berhasil diselamatkan kakeknya, Ketut Suarta dan dilarikan ke RSUD Kabupaten Buleleng. Sedangkan istrinya Cening Malat setelah dievakuasi dilarikan ke Rumah Sakit Kertha Husada Singaraja menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perawatan secara intensif.

Ketut Suarta alias Pan Suar Gimpil menuturkan, malam saat tanah dibelakang rumahnya yang sekaligus sebuah warung itu longsor tengah berada di teras. “Tiba-tiba terdengar gemuruh dan tanah setinggi delapan meter ambrol menerjang bagian belakang rumah hingga menjebol dinding batako yang bersebelahan dengan kamar tidur,” ujarnya terbata-bata.

Kapolsek Sawan, AKP Nyoman Kartika di lokasi musibah memaparkan,  korban Pan Suar yang berada tidak jauh dari kamar langsung masuk dan berhasil menyelamatkan cucunya Kadek Adi Sastrawan. ” Sang kakek berupaya menyelamatkan cucu bersama istrinya dan mengakibatkan luka pada bagian tubuh akibat melindungi sang cucu, sedangkan istrinya Cening Malat malah tertimbun longsoran tanah bercampur air hingga meninggal dunia di rumah sakit. Cucunya masih dalam perawatan di RSUD Buleleng,” paparnya kepada kabarbuleleng.com.

Kapolsek Kartika mengatakan,  korban Cening Malat alias Meme Suar meninggal dunia diduga kuat akibat pada bagian kepala mengalami benturan benda keras. ” Kepala korban mengalami luka memar, sehingga disuga korban meninggal dunia akibat benturan benda keras,” ujarnya.

Dari pantauan di lokasi peristiwa, rumah berukuran 6 x 5,5 meter beratap seng dan terbuat dari batako tanpa diplester mengalami jebol pada bagian belakang rumah. Tanah pada belakang rumah dengan ketinggian delapan meter dan kemiringan 90 derajat itu ambrol hingga menerjang dan menjebol tembok.

Sejumlah material tanah dan bebatuan serta batako masih terlihat di lokasi musibah menimbun sebuah tempat tidur. Pasca longsor, rumah tersebut telah diberi garis polisi. (bbn/tha)

Reporter: Kominfo NTB



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami