search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
MH370, Spekulasi Lubang Hitam dan Lorong Waktu
Rabu, 12 Maret 2014, 08:41 WITA Follow
image

inilah.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Setiap kali langit memberikan teka-teki dan misteri, kala itu pula lubang hitam dan lorong waktu masuk ke ruang spekulasi. Tentu, karena setinggi apapun kemajuan teknologi saat ini, kita tetap harus mengakui bahwa jagad yang tak bertepi ini masih menyisakan banyak misteri. Tanda tanya besar akan alam raya itu kembali mengemuka seiring hilangnya pesawat Malaysia Airlines yang hingga kini masih bersaput kabut misteri.

Dengan berbagai kejanggalan dalam insiden itu, kini orang mulai membawa kasus ini pada misteri besar kehidupan, yakni Lubang Hitam dan Lorong Waktu. Pasalnya, banyak peristiwa yang tidak begitu saja bisa teruraikan logika. Misalnya, sebuah laman internet menulis bahwa pada 1994 lalu sebuah pesawat sipil Italia terbang di angkasa Afrika. Tiba-tiba pesawat lenyap dari layar radar di ruang kontrol. Namun tak lama pesawat sipil itu kembali terlacak radar dan mendarat. Yang ganjil, jam tangan setiap penumpang terlambat 20 menit dari waktu saat itu.

Atau sebagaimana ditulis Disclose tv tentang ditemukannya koin perak Amerika yang (saat itu) baru akan beredar 1997 pada 1994 lalu. Kabarnya, koin itu ditemukan para arkeolog Prancis saat menelisik sebuah Kuil Ra (Dewa Matahari) di Mesir. Bagaimana koin yang masih belum beredar itu sampai terpendam di lapisan tanah kuil rongsok berumur 4.000-an tahun itu? Cerita itu juga dimuat sebuah harian Cina, Zhengjian.

Atau, meski kemudian terbukti hanya hoax, dunia pernah dikejutkan berita tentang kembalinya sebuah pesawat yang telah hilang 35 tahun sebelumnya. Dikabarkan, pesawat dari San Diego yang hilang dalam penerbangan tanggal 4 September 1945 itu mendarat di Bandara Porto Allegre, Brasil, dengan para penumpang yang bengong dan kurus kering.

Saya sendiri pernah dapat cerita dari seorang sahabat yang kini mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Sahabat asal Yogyakarta itu saat kami masih kuliah bercerita, ia pernah menumpang satu bus antarkota dari sebuah tempat (kalau tak salah Purwokerto) menuju Yogya. Yang membuatnya heran, bus itu begitu sunyi. Yang lebih ganjil, saat kemudian turun di gerbang kota, jam tangannya hanya bergeser 5 menit saja.

Cerita yang sama diceritakan teman saya Pepih Nugraha. Menurut Pepih dalam lama facebook-nya, temannya seorang juru foto pernah dikeluhkan sopir kantor, karena memotret satu area pemakaman tua selama berjam-jam. Saat tiba di mobil, juru foto itu merasa heran, karena menurut dia, dirinya hanya beberapa menit saja mengambil foto jejeran kuburan tua itu.

Anda bisa menganggap sampah cerita-cerita itu, tentu. Tetapi bila Anda orang Islam, keimanan Anda bisa dipertanyakan manakala cerita Isra dan Mikraj Nabi SAW Anda anggap bohong. Atau kisah para penghuni gua (ashabul kahfi), yang termuat di ayat-ayat awal Surat Al Kahfi. Anda anggap bohongkah bila di sana diceritakan ketujuh pemuda itu merasa hanya tidur beberapa hari saja, sementara waktu telah bergulir 309 tahun?

Sains sendiri meyakini adanya fenomena lubang hitam serta lorong waktu yang konon bisa memerangkap objek-objek angkasa itu. Ia juga sekaligus menjadi lorong, tempat waktu bisa diringkas dan dilipat laiknya kertas.

Keberadaan lubang hitam sendiri awalnya dilontarkan sekitar 200 tahun lalu oleh John Mitchell. Keyakinan Mitchell akan adanya lubang hitam timbul setelah meneliti teori gravitasi Isaac Newton.

Tetapi istilah itu lebih mengemuka setelah zaman Einstein. Fisikawan AS, John Archibald Wheeler,disebut-sebut yang mempopulerkan istilah itu. Tetapi memang, orang kembali mempertimbangkan keberadaan itu setelah ilmuwan fenomenal Stephen Hawking banyak menyebutnya. Apalagi kita tahu, buku Hawking tentang alam semesta,’A Brief History of Time’, laris bak kacang goreng dan dibaca laiknya novel stensilan. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami