search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Museum Majapahit Akan Dibangun di Balangan Bali
Rabu, 24 September 2014, 10:39 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sebuah museum yang berisi aneka koleksi benda peninggalan Kerajaan Majapahit, akan dibangun di Balangan, Badung, Bali. Selain sebagai pengingat sejarah kebesaran Kerajaan Majapahit, museum ini akan menjadi obyek wisata baru di Bali.

Museum ini nantinya akan diberi nama Museum 'Jali Mali', yang merupakan singkatan dari Jawa Bali Majapahit Kembali. Museum akan dibangun di atas lahan seluas 30 hektar di kawasan Balangan, Kabupaten Badung, Bali.

"Saat ini kita sudah dalam proses pengumpulan barang-barang yang akan dipajang di museum, sudah ada sekitar 30 ribu item yang sudah kita kumpulkan, mulai aneka benda purbakala, keris, tempat tidur, stempel Majapahit, lukisan, patung, batik, hingga aneka jenis perhiasan di era Majapahit,"jelas konsultan pembangunan Museum Jali Mali, Yunaini AR, kepada beritabali.com, Rabu (24/9/2014).

Pembangunan Museum Majapahit ini, jelas Yunaini, atas prakarsa pengusaha nasional Hasyim Djojohadikusumo. Sudah 2 tahun terakhir ini, Yunaini membantu Hasyim mengumpulkan aneka jenis barang yang nantinya akan menjadi koleksi museum.

Selain menyimpan aneka koleksi barang-barang yang terkait dengan peradaban Kerajaan Majapahit, di museum ini nantinya juga akan ada replika keraton Kerajaan Majapahit yang kini sudah tidak ada sisanya.

"Kenapa kita bangun di Balangan Bali dan tidak di Trowulan Jawa Timur, karena kami rasa lokasi di Bali lebih cocok, agar semua wisatawan yang datang ke Bali bisa melihatnya,"jelasnya.

Pembangunan museum yang akan menelan dana hingga Rp 5 trilyun ini akan dimulai pada 2015 dan ditargetkan selesai pada 2016.

"Nama Jali Mali kita pilih karena Jawa dan Bali tidak bisa dipisahkan. MUseum ini nantinya kita harap bisa memberi pelajaran kepada generasi muda, kalau sejarah Majapahit itu ada, Raja Majapahit itu ada, dan mereka itu leluhur kita,"pungkasnya. 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami