search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Che Guevara dan Hugo Chavez Jadi Merk Parfum
Minggu, 28 September 2014, 16:48 WITA Follow
image

bbn/dw.de

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Revolusi seakan tidak pernah memberi tempat kepada produk kapitalisme. i Rusia, belum ada jeans bermerk Lenin atau Stalin. Juga belum ada mobil mewah bermek Marx. Di Kuba, sebuah perusahaan parfum menggunakan nama Ernesto dan Hugo sebagai merk produk-nya.

Ernesto mengacu pada Ernesto 'Che' Guevara. Hugo merujuk pada Hugo Chavez. Yang satu adalah tokoh revolusioner Amerika Selatan. Lainnya pemimpin Venezuela.
Granma, harian Partai Komunis Kuba, perusahaan parfum itu juga menggunakan potret kepala Che Guevara dan Hugo Chavez sebagai logo produk.

Saat promosi, orang-orang mengenakan t-shirt merah bergambar kepala Che dan Chavez berbaris di jalan-jalan, mirip aksi demo kelompok kiri. Sebagian orang Kuba bersikap biasa saja, lainnya naik pitam dan memprotes.

Mereka menyebut produsen parfum, yang ternyata BUMN, tidak menghargai Che dan Chavez. Bagi rakyat miskin Amerika Latin, Che tidak ubahnya 'santo' dan Chavez adalah figur impian.

Granma menulis yang tidak diperhitungkan produsen parfum adalah Fidel Castro masih hidup, dan menghabiskan sepertiga usianya berjuang bersama Che merevolusi Kuba.

"Kami akan mengambil tindakan disiplin kepada produsen parfum," ujar komite eksekutif Dewan Menteri Kuba. "Inisiatif bisnis seperti ini tidak akan pernah diterima pemerintahan revolusioner."

Che, yang berasal dari Argentina, tewas tahun 1967 saat mencoba menyulut pemberontakan sayap kiri di Bolivia.

Bukan kali pertama perusahaan-perusahaan internasional berusaha memanfaatkan wajah terkenal Che sebagai logo produk; band rock, merk mobil, dan lainnya. Pemerintah Kuba, dan gerakan kiri Amerika Latin selalu menentang.

Khusus Chavez, pemerintah Kuba melihatnya sebagai sahabat seumur hidup. Chavez memasok jutaan barel minyak ke Kuba. Ia juga mengadopsi sosialisme cita rasa Kuba di Venezuela, yang berujung pada nasionalisasi paksa perusahaan minyak asing.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami