search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Keluarga Besar Manggarai di Bali Gelar Pentas Caci
Minggu, 4 Januari 2015, 21:12 WITA Follow
image

bbcom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Mengawali tahun 2015, keluarga besar asal Manggarai, NTT yang ada di Bali menggelar pentas caci. Pentas yang dikenal sebagai tarian perang yang diikuti 100 orang ini tentu saja memukau wisatawan mancanegara yang tengah berlibur di Pulau Bali.

Selain disaksikan wisatawan mancanegara, pentas caci yang digelar di lapangan Korem, Denpasar, Minggu (4/1/2015) juga ditonton hampir 1000 warga Manggarai, NTT yang tinggal di Bali.

"Tontonan yang menarik. Kami puas menyaksikan yang pertama kali kami lihat," ujar Michael, seorang wisatawan asing asal Inggris.

Pementasan caci tersebut sebagai bentuk tanggung jawab moral warga Manggarai di Bali untuk turut melestarikan warisan budaya. Pentas caci tersebut juga sebagai sarana bersilahturahmi bagi ribuan warga Manggarai, NTT di Pulau Bali.

"Ini sekaligus untuk mengakomodir kerinduan warga Manggarai di Bali untuk bermain caci maupun untuk menontonnya," ujar Dominikus Ngabut selaku penanggung jawab pentas caci itu.

"Pentas caci menjadi momentum bagi keluarga besar Manggarai untuk bertemu, bersilahturahmi pada awal tahun baru. Semoga persaudaraan tetap dirawat baik di Bali," imbuhnya.

Untuk diketahui, tarian caci ini mempertemukan dua kelompok pemuda dan membentuk kelompok masing-masing. Permainannya, satu lawan satu secara bergiliran dan mreka mengenakan ikat kepala dan sarung songke. Saat salah satu temannya sedang bermain, masing-masing kelompok menari dan menyanyikan lagu daerah.

Saat pemuda tersebut maju ke gelanggang, salah satu tangannya memegang tameng (nggiling) dan tangan lain menggenggam pecut (koret).Ia  bernyanyi menantang pria dari kelompok lawan dan antangan itu disambut senandung dari kelompok lainnya. Pemuda dari kelompok yang ditantang maju dengan gerakan tarian. Tangan, kepala, dan kakinya bergerak seirama lagu yang dimainkan.

Para pemain menggunakan senjata yang disebut larik yang dikenal senjata keras karena terbuat dari anyaman kulit kerbau yang kering. Pentas caci ini semakin meneganggkan manakal mereka saling memecut dengan larik secara bergantian.

Pentas caci merupakan pementasan yang membutuhkan skill khusus dari para pemainnya. Dan tidak semua orang berani melakukannya karena jika tidak punya kemampuan berkelit, badan akan terluka hingga berdarah. Pemenang biasanya bukan dihitung seberapa banyak lawan yang terluka di badan, tapi dihitung seberapa banyak lawan yang terluka di wajah.

 

 

Namun, umumnya jarang sekali ada pemenang, karena jarang sekali terjadi yang wajahnya terluka. Walupun tarian ini tampak keras hingga lawan terluka berdarah-darah, tidak ada dendam diantara mereka.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami