Pelukis Bali Tak Tega Myuran Sukumaran Dihukum Mati
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Myuran Sukumaran, salah satu dari dua napi narkoba asal Australia, tak lama lagi akan menjalani eksekusi mati. Myuran dikenal sebagai seniman lukis dengan hasil karya yang cukup bagus. Seniman Bali mengaku tak tega jika Myuran dihukum mati.
Pelukis yang juga kartunis Bali, Kadek "Jango" Pramartha mengatakan, ia secara pribadi kenal Myuran sejak 4 bulan lalu. Saat itu ia diminta ikut ke Lapas Kerobokan oleh rekannya seorang dosen ISI Denpasar dan perwakilan Konsulat Australia di Bali untuk melihat aktivitas sanggar seni para napi.
"Saat itu saya melihat satu hasil karya lukis yang amat menarik perhatian saya, saya lihat lukisan itu sangat bagus, saya tanya siapa yang lukis. Lalu saya tahu itu hasil karya Myuran Sukumaran,"ujar Jango, kepada beritabali.com, di Denpasar (17/2/2015).
Sejak saat itu, Jango mengaku sering berkomunikasi dan berdiskusi dengan Myuran Sukumaran, terutama terkait dunia seni lukis. Bahkan Jango juga sempat membuatkan Myuran Sukumaran sebuah karikatur wajahnya sebagai kenang-kenangan.
Terkait rencana eksekusi mati, Jango menyatakan baru tahu info tersebut belakangan ini. Dan Jango mengaku tidak tega melihat rekannya sesama seniman itu akan mati di depan regu tembak aparat penegak hukum Indonesia.
"Selama ini saya tahu dia orangnya cukup baik, punya bakat seni yang luar biasa. Lukisannya bagus. Meski dia dinyatakan sebagai penjahat narkoba, saya tetap tidak tega mengetahui dia akan dihukum mati,"ujarnya.
Saat ini Jango terus memantau proses pelaksanaan hukuman mati Myuran. Dia berencana akan membesuk Myuran sebelum dibawa ke Nusakambangan.
"Tapi terus terang saya tidak tega jika harus melihatnya di lapas untuk terakhir kali, dan kemudian tahu dia akan dieksekusi mati, sungguh saya tidak tega karena sudah kenal baik dengan dia selama emat bulan terakhir ini,"ujarnya.
Reporter: bbn/psk