search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Seorang Tokoh Spiritual di Bali Diduga Melakukan Aksi Pedofilia
Senin, 4 Mei 2015, 20:50 WITA Follow
image

bbn/net/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Seorang tokoh spiritual di Bali berinisial AI, diduga telah melakukan aksi pencabulan atau kekerasan seksual (pedofilia) terhadap beberapa anak laki di bawah umur. Beberapa orang korban, telah melaporkan kasus yang menimpanya ke sebuah LSM perlindungan anak di Bali.
 
Sumber beritabali.com yang menolak namanya ditulis mengatakan, ia menerima data kasus ini beberapa hari lalu dari sumber yang valid. Laporan ini menyebutkan ada sekitar 10 anak bawah umur yang berusia 12 hingga 15 tahun yang telah menjadi korban aksi pedofilia AI.
 
"Ada seorang korban umur 14 tahun yang cerita ke saya, bahwa ia menjadi korban pencabulan di Ashram milik pelaku. Aksi pencabulan antara lain dilakukan di sungai di area ashram. Korban mengaku dicabuli dengan cara disuruh oral seks dan anal seks oleh pelaku. Korban kini sudah keluar dari Ashram tersebut, dan korban ini kini berada di bawah perlindungan dan pengasuhan seorang warga negara asing yang tinggal di Bali,"jelas sumber.
 
Selain anak laki bawah umur ini, jelas sumber, masih ada beberapa anak laki-laki bawah umur yang menjadi korban dari AI. Namun belum semuanya melapor karena berbagai alasan.
 
"Baru ada beberapa yang melapor ke sebuah LSM perlindungan anak di Bali, yang lain masih belum lapor ke LSM atau pihak berwajib,"ujar sumber yang juga seorang tokoh masyarakat di Bali.
 
Pelaku pedofilia ini, jelas sumber, sudah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya mencabuli anak bawah umur dan akan melakukan terapi penyembuhan. Surat pernyataan itu kini berada di tangan seorang dokter kejiwaan terkenal di Bali.
 
Terkait adanya laporan aksi pedofilia oleh seorang tokoh spiritual di Bali ini, Luh Anggraeni dari LBH APIK Bali, saat dikonfirmasi wartawan terkesan sangat berhati-hati dalam memberi pernyataan. Meski demikian, Luh Anggraeni mengaku sudah menerima adanya laporan tersebut.
 
"Masih kita dalami laporan tersebut, memang ada laporan seperti itu. Sementara kita masih perdalam lagi. Kita juga masih menunggu kesiapan mental dari para korban yang masih di bawah umur untuk membuat laporan atau diperiksa sebagai korban. Ini memang perlu waktu,"ujarnya. Meski melibatkan seorang tokoh spiritual di Bali, namun Anggraeni menyatakan akan tidak pandang bulu dalam menangani laporan yang masuk.
"Jika menyangkut soal perlindungan anak bawah umur dari kekerasan seksual, kita akan tegas dan tidak pandang bulu. Tapi ini memang perlu waktu, karena menyangkut kesiapan mental korban dan mempertimbangkan berbagai aspek lainnya,"tegasnya seraya menyatakan akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait di Bali.  Terkait adanya laporan kasus pedofilia ini, AI belum bisa dikonfirmasi oleh wartawan.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami