search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
KPPB Razia Taksi dan Angkutan Wisata Liar
Selasa, 9 Februari 2016, 06:05 WITA Follow
image

bbn/dws

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Angkutan wisata liar yang marak membuat persaingan usaha menjadi tak sehat. Pasalnya, angkutan wisata liar ini dinilai berpotensi merusak citra pariwisata Bali
 
Dinas Perhubungan (Dishub) yang dianggap lamban dalam mengambil tindakan, membuat pelaku pariwisata yang geram dengan keberadaan angkutan wisata liar untuk mengambil tindakan sendiri.
 
Tindakan geram yang dilakukan sejumlah orang mengatasnamakan Kelompok Peduli Pariwisata Bali (KPPB) akhirnya melakukan aksi sweeping terhadap sejumlah angkutan pariwisata liar di salah satu hotel di kawasan Jimbaran, Kabupaten Badung.
 
Aksi sweeping ini dipicu ulah angkutan pariwisata liar yang hendak mengangkut sejumlah wisatawan. Aksi saling rebut wisatawan pun sempat terjadi saat beberapa rombongan turis hendak diangkut dan KPPB pun langsung menghadangnya. 
 
"Rombongan turis ini masuk dalam list tamu milik travel agen yang lain, tapi mereka mau angkut ke Lembongan. Saat kami tanya izin travel dan list tamu yang mereka bawa, mereka tidak bisa tunjukkan," ucap David, Koordinator KPPB, Senin (8/2/2016). 
 
Bahkan, perdebatan sengit pun sempat terjadi saat sopir kendaraan pengangkut wisawatan itu mengklaim tamu yang hendak dibawanya itu tamu miliknya. "Ini tamu kita," sahutnya. 
 
Sayang, ia tidak mampu menunjukkan list daftar tamu yang diminta. Akhirnya, sebagian rombongan turis Tiongkok yang hendak berwisata ke Lembongan memanfaatkan angkutan pariwisata liar itu akhirnya batal bepergian. 
 
David menegaskan aksi saling telikung rombongan wisatawan ini kerap terjadi di Bali. Tak hanya merugikan travel agen resmi yang mendatangkan wisatawan itu ke Bali,
 
ulah sopir-sopir taksi yang kerap menawarkan paket jasa pariwisata ini juga membahayakan industri pariwisata di Bali. 
 
"Kalau turis-turis itu diangkut oleh sopir-sopir taksi liar, lalu terjadi apa-apa di jalan, yang bertanggungjawab adalah travel agent yang membawa mereka ke Bali," tegasnya. 
 
Terkait maraknya aksi telikung wisatawan ini, David mengakui lantaran adanya aksi nakal dari agensi asal Tiongkok yang berdomisili di negeri asalnya. Pasalnya, agensi itu hanya bermodal situs online yang mengobral paket wisata dengan harga miring. 
 
"Yang sering terjadi biasanya rombongan wisatawan Tiongkok. Karena itu nanti kami akan koordinasi dengan asosiasi travel agent Divisi Mandarin. Agensi itu bekerjasama dengan guide-guide liar di Bali," ujarnya. 
 
Selain itu, sambung David, juga adanya sopir-sopir taksi liar yang nakal dengan menawarkan angkutan pariwisata berukuran besar untuk mengantarkan rombongan wisatawan ke obyek wisata. 
 
 
 
"Biasanya si turis yang naik taksi itu langsung ditawarkan untuk disediakan transportasi lebih besar, lalu dijemput di hotel tempat mereka menginap. Yang seperti ini lebih rawan karena tidak ada pertanggungjawaban keselamatan terhadap si turis," tandasnya. 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami