search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jaringan Jurnalis Bali Bantu Modal Usaha Janda Bom Bali
Selasa, 19 April 2016, 09:05 WITA Follow
image

bbn/jaringan jurnalis bali

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Jaringan Jurnalis Bali (JJB), Senin (18/4), memberikan sumbangan dana solidaritas untuk Nyoman Rencini, janda korban Bom Bali I (2002). Bantuan dana yang diserahkan sebagai modal usaha dagang. 
 
Perwakilan JJB, Dewa Putu Sumerta, menyerahkan dana tali kasih sejumlah Rp. 1,7 juta di lapak kecilnya di pantai Padanggalak Senin (18/4). Dana ini merupakan sumbangan para jurnalis yang ada dalam komunitas JJB. Dana sumbangan ini, selanjutnya akan digunakan Rencini untuk menambah barang dagangannya yang pada saat penyerahan bantuan sudah sangat sedikit.
 
Rencini menangis terharu dan menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya atas bantuan JJB. Semoga bermanfaat untuk menyambung hidupnya yang hingga kini melarat dan tercampakkan.
 
"Bantuan kecil yang kami sampaikan ini untuk mengetuk hati pemerintah atau warga lainnya yang hidup berkecukupan, untuk membantu sesama yang hidup susah. Ibu Rencini hanya salah satu, kebetulan dijumpai salah satu anggota JJB hidup dalam kondisi susah. Semoga bantuan lain akan datang, tidak hanya untuk Rencini, tapi warga lain di Bali yang memang membutuhkan bantuan,"ujar anggota JJB lainnya, Ida Bagus Anom Putra.
 
Hingga Kini Hidup Melarat
 
Bom Bali pertama sudah lewat belasan tahun lalu. Namun Nyoman Rencini mengaku hingga kini hidupnya melarat, jauh dari kata cukup. 
 
Suami Rencini, Ketut Sumerawat, meninggal saat bom berdaya ledak tinggi teroris Amrozy cs meluluhlantakkan Sari Club Legian Kuta 14 tahun lalu. 
 
"14 tahun berlalu, hidup saya bukan tambah baik, tapi tambah susah, morat-marit banyak hutang, setelah suami tulang punggung keluarga meninggal dunia kena Bom Bali satu. Syukur saya masih bisa bertahan menghidupi 3 anak anak saya, meski hidup tetap melarat,"ujar Rencini saat ditemui di Pantai Padanggalak.
 
 
Rencini dan anak-anaknya kini tinggal di rumah kos, di sekitar kuburan Madura Sanur. Rumah kos ini sebentar lagi akan habis masa kontraknya. Berbagai pekerjaan serabutan pernah dijalani untuk menyambung hidup. Kini ia membuka lapak kecil di Pantai Padanggalak sekedar untuk bisa makan sehari-hari bersama 3 anaknya.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami