Investor dari Bali Siap Bangun Pelabuhan Wisata di Ampenan
Minggu, 12 Juni 2016,
19:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Lombok. Ampenan, sebuah kota tua di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menarik minat investor untuk mengembangkan kawasan peninggalan Belanda di tepi laut itu menjadi pelabuhan wisata.
"Ada investor dari Pulau Bali yang bergerak pada usaha jasa kapal pesiar yang sudah menyatakan kesiapan dan kesanggupannya membangun pelabuhan wisata. Rencananya pembangunannya dilaksanakan tahun ini," papar Walikota Mataram Ahyar Abduh, Sabtu (11/6/2016).
Menurut Ahyar, investor tersebut tergoda dengan Ampenan lantaran belakangan ada banyak permintaan wisman yang menggunakan kapal pesiar untuk mengunjungi sejumlah destinasi di Lombok. Ampenan juga dinilai sebagai titik yang pas, tak butuh waktu lama untuk menyeberang dari Bali.Sekedar gambaran, penyeberangan dari Karang Asem ke Ampenan bisa ditempuh dalam waktu hanya satu jam. Sementara bila menyeberang dari Pelabuhan Padangbae, Bali, hingga Lembar, bisa memakan waktu sekitar lima jam.
"Permintaan wisman dengan kapal pesiar untuk mampir ke Lombok, terutama asal Eropa, cukup tinggi. Karena itulah investor ini sangat berkeinginan untuk membangun pelabuhan di kawasan Ampenan. Kawasan ini dianggap sangat ideal untuk menyandarkan kapal-kapal pesiar," katanya.Ampenan dulunya memang merupakan pelabuhan sebelum dipindah ke Lembar Lombok Barat.
Saat memasuki dan menginjakkan kaki di Kota tua Ampenan, serasa diajak kembali bercengkramana dan bernostalgia dengan suasana kehidupan masa lampau. Ada deretan puluhan bangunan tua bercorakkan arsitektur masa lampau yang siap menyapa. Kota tua Ampenan juga menjadi saksi bisu masa kejayaan dan keemasan Ampenan sebagai armada pelabuhan, pusat perkonomian dan perdagangan di era 1948-1950-an.
Pemkot Mataram siap mendukung rencana itu. "Kami siap membangun lahan parkir, ruang tunggu, air bersih, serta informasi dan transportasi yang bisa terkoneksi antara Ampenan-Senggigi dan objek wisata lainnya. Termasuk untuk penataan pedagang kaki lima (PKL). Saya sudah meminta Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) mengalokasikan anggaran dalam APBD perubahan tahun ini," ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik rencana menghidupkan pelabuhan Ampenan dengan sentuhan pariwisata itu. Dia sekaligus mengingatkan soal amenitas pusat cafe dan restoran seperti Bukit Bintang Kuala Lumpur, Malaysia. Benchmark dari situ untuk mengambil market gaya hidup Timur Tengah, yang cafenya buka malam sampai pagi.
"Ada pelabuhan, dilengkapi amenitas itu, maka Lombok akan lebih hidup," ungkap Arief Yahya.[bbn/inilah/psk]
Reporter: bbn/psk