search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hal Buruk yang Terjadi Pada Tubuh Saat Makan Mie Instan
Jumat, 17 Juni 2016, 05:05 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Jakarta. Mie instan menjadi makanan favorit bagi sebagian orang. Tak jarang mie instan menjadi pilihan, saat kita malas memasak atau membeli makanan jadi. Berbicara efek samping, tentu ini bukan menjadi rahasia umum lagi, pasti kita sudah cukup tahu.
 
Meskipun ada mitos yang mengatakan bahwa menambahkan sayuran pada mie instan dapat meningkatkan nilai gizi dalam mie, namun seperti kebanyakan makanan, sayuran dan buah-buahan tidak melawan efek negatif dari setiap produk makanan yang tidak sehat.
 
Jadi, jika Anda siap untuk mendengar apakah mie instan benar-benar dapat mempengaruhi kesehatan Anda, seperti yang tertulis di laman Lifehack.org (Mei/2016) berikut adalah daftar masalah yang dapat disebabkan dari mie instan 
 
Mie instan memberikan beban berat pada tubuh kita, memaksa tubuh untuk memecah mie dan diproses selama berjam-jam. Hal ini dapat menganggu gula darah Anda, dan terjadi pelepasan insulin jika dicerna terlalu cepat. Kandungan bahan kimia dan pengawet dalam mie, sehingga bisa tahan lebih lama, dapat menyebabkan penyakit kanker, asma, dan diare jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama. 
 
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Journal of Nutrition, ditemukan bahwa wanita yang mengkonsumsi mie instan berlebih memiliki risiko yang jauh lebih besar sekitar 68% terkena sindrom metabolik daripada mereka yang tidak mengkonsumsi mie atau yang berdiet sehat.
Sindrom metabolik itu adalah sekelompok gejala seperti obesitas, tekanan darah tinggi, rendahnya tingkat kolesterol HDL yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit jantung, diabetes atau mengalami stroke. 
 
Mie instan kaya garam, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Hypertension pada 2014, tinggi konsumsi sodium diet diakui sebagai faktor utama dalam tingkat kematian yang tinggi di 23 studi kasus. Kelebihan natrium ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. 
 
Monosodium Glutamat sering disebut sebagai MSG biasanya ditemukan di beberapa produk makanan, termasuk mie instan dan merupakan penyedap rasa yang populer di China, masakan Jepang dan Korea. Menurut FDA, MSG diberi label sebagai aditif yang aman, dengan efek berbahaya yang masih diperdebatkan, namun data kesehatan dan gizi dikumpulkan dari Kesehatan dan Gizi Survey di China menunjukkan sebaliknya, dengan konsumsi MSG yang tinggi atas jumlah waktu lama dapat menyebabkan kelebihan berat badan pada individu.
 
Sebagai informasi, selain Cina, dan Jepang, Indonesia juga menjadi negara dengan konsumen tertinggi mie instan di dunia, menurut estimasi yang diterbitkan oleh Asosiasi Mie Instan Dunia pada tahun 2015. Jadi, masih mau rajin makan mie instan? Semoga bermanfaat dan selamat sehat.[bbn/inilah/psk]

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami