Pusat Hadirkan Program PPNSB, Lantas Bagaimana Nasib Bali Mandara?
Selasa, 17 Januari 2017,
08:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Munculnya program Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) dari Pemerintah Pusat yang akan diterapkan diseluruh Indonesia membuat seluruh Pemerintah Daerah harus segera menyesuaikan program-program, yang telah dilaksanakan sebelumnya. Termasuk pula Bali dengan Program Bali Mandara. Seperti diketahui, Program Bali Mandara telah memasuki tahun ke-8 atau jilid kedua. Lewat program ini pula, berbagai tindakan telah dikucurkan untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali.
Pemprov Bali pun berniat melakukan sinkronisasi antara Program Bali Mandara dan PPNSB. Niatan ini kemudian direalisasikan dengan diundangnya salah satu Tokoh DPD PDIP I G N Kesuma Kelakan,ST,M.Si yang selaku Ketua Dewan Perancang Daerah (Deperda) Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) Bali. Kehadiran Alit Kelakan di Ruang Cempaka Kantor Badan Prencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bali, pada Senin (16/1) juga memaparkan lebih jauh tentang Program Nasional tersebut.
“Program Bali Mandara sudah kita laksanakan sesuai dengan visi dan misinya, namun pastinya masih ada kekurangan sehingga perlu masukan untuk penyempurnaannya. Ibaratnya kita selama ini adalah para pemain didalamnya dan sekarang waktunya kita untuk mendengarkan komentar dari para penonton tentang pelaksanaan program kita, dan hal ini penting untuk penyempurnaan program kita kedepannya. Yang masih kurang kita perbaiki, yang belum ada kita tambah dan yang sudah baik kita tingkatkan," jelas Pastika. Tokoh PDIP Bali Alit Kelakan yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali periode 2003-2008 dalam paparannya tentang PPNSB menyampaikan bahwa PPNSB merupakan buah pikiran dari Proklamator Bangsa Kita yaitu Ir Soekarno. Lebih lanjut dijelaskan bahwa PPNSB merupakan sebuah pola pembangunan yang terpadu, menyeluruh dan berintegrasi dengan mengembangkan potensi unggulan yang dimiliki oleh masing masing daerah sehingga tidak terjadi kompetisi antar masing masing kabupaten ataupun Provinsi.
Terdapat lima program prioritas dalam PPNSB yaitu; pertama, bidang sandang, pangan dan papan; kedua, bidang kesehatan dan pendidikan; ketiga, bidang jaminan sosial dan ketenagakerjaan; keempat, bidang adat budaya dan agama serta kelima, bidang pariwisata dan infrastuktur pendukung. Terkait bidang pangan,pelaksanaan Program Bali Mandara melalui program Simantri sudah dinilai cukup optimal namun terdapat beberapa hal yang perlu mendapat penyempurnaan. Diantaranya, perlu dilakukan penelitian dan pengembangan guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian dalam rangka kedaulatan pangan di Bali, memetakan potensi pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan di Kabupaten/Kota se-Bali, pengembangkan pertanian Taman Gumi/Bumi Banten unggulan integrasi Kabupaten/Kota se-Bali.
Tak kalah pentingnya, dalam upaya mendukung sektor pertanian perlu dibentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menangani hasil-hasil pertanian, serta memberikan subsidi harga jual hasil pertanian dan jaminan kepastian harga hasil pertanian serta menyalurkan hasil-hasil pertanian lokal Bali kepada pengusaha yang bergerak di sektor Pariwisata. “Sektor pertanian dengan program Simantri sudah berjalan dengan baik, kedepannya perlu mendapat perhatian terkait pendistribusian hasil pertanian serta resiko gagal panen yang dihadapi para petani sehingga petani merasa aman dalam bertani dan hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka," tuturnya.
Berkenaan dengan penyediaan dari segi papan, Alit Kelakan menyampaikan bahwa Pemprov Bali melalui program bedah rumah telah membantu masyarkat miskin dengan membangun rumah layak huni namun perlu disempurnakan hingga proses finishing.
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rob