search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Game Developer Bali Kembali Ikuti Global Game Jam
Sabtu, 21 Januari 2017, 20:45 WITA Follow
image

Beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bali kembali mengikuti ajang Internasional Global Game Jam, yaitu event membuat game rame-rame selama 48 jam non stop serentak di seluruh dunia bersama 10 kota lainnya seperti Jakarta, Bogor, Depok, Bandung, Semarang, Salatiga, Kediri, Malang, Surabaya, dan Makassar.

Seperti tiga ajang sebelumnya, STMIK Primakara, yang dikenal sebagai Technopreneurship Campus kembali menjadi venue Global Game Jam (GGJ) 2017 yang digelar sejak Jumat (20/1) hingga Minggu (22/1).Ferry Marcelino, Ketua Panitia GGJ 2017 regional Bali menyampaikan peserta yang terdaftar mencapai 38 orang dan terbagi menjadi 9 kelompok, yang masing terdiri dari 3 hingga 5 orang.

Kelompok yang terbentuk adalah ether, anak jalanan, ja&cok, awkeren, Front Pembela Indie, party troll , snsv, turunan papa ganteng dan too cool."Tiap kelompok telah dibagi dengan komposisi masing-masing ada programmer, artist dan game designer serta mereka diberi kebebasan mengembangkan game di platform apapun, platformer, endless run, rpg,  dan lain lainnya," jelas Ferry, mahasiswa Informatika STMIK Primakara yang juga founder Startup Yeps.

Sementara itu, Ketua STMIK Primakara I Putu Agus Swastika, M.Kom dalam sambutan pembukaan, Jumat (29/1) menyambut baik kegiatan GGJ yang keempat ini, apalagi kegiatan ini membutuhkan kreatifitas yang cukup tinggi sesuai dengan salah satu pilar dari STMIK Primakara, yaitu Creative.Pada event GGJ ini tidak ada hadiah yang diberikan. Selain bersifat terbuka, acara ini bertujuan untuk saling berkolaborasi antar developer, saling melakukan ekperimen dan berinovasi dalam membuat game.

"GGJ ini mendorong pesertanya untuk inovatif, bereksperimen dan berkolaborasi, hal yang sangat sesuai dengan kebutuhan sumber daya manusia di industri kreatif saat ini,"ujar Agus Swastika.Melalui acara ini, para developer game bisa berkumpul dan berbagi pengalaman dengan developer lain dalam membuat game.

Saat berita ini dionlinekan, para peserta GGJ Bali masih melakukan jamming session hingga hari minggu nanti, untuk menghasilkan game yang sesuai dengan tema tahun ini yaitu "wave" .

Reporter: bbn/gus



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami