search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PB3AS: Dari Pilkada Hingga RSUD Bali Mandara
Senin, 23 Januari 2017, 11:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang digelar di lapangan Renon, Minggu (22/1) diawali oleh Plh. Ketua KPU Provinsi Bali Dr. Ni Wayan Widiastini. Sebagai pengguna podium pertama, Ia menyampaikan kondisi jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 15 Februari 2017 mendatang, khususnya Kabupaten Buleleng yang menjadi wilayah yang terlibat dalam Pilkada serentak kali ini. 
 
Ia mengatakan sampai saat ini persiapan Pilkada Buleleng sudah mencapai 70 persen. Adapun masa kampanye selama 14 hari, yaitu tanggal 29 Januari sampai 11 Februari 2017. Untuk mengawal proses ini pihaknya sudah melakukan penandatanganan kerjasama dengan berbagai pihak. 
 
 
“Tentunya kami berharap (red:pelaksanaan kampanye) bisa berjalan aman, damai dan lancar,” katanya. 
 
Ia menambahkan bahwa ada perubahan peraturan, yakni pada Tahun 2017 ini, pasangan calon dipersilahkan membuat dan menyebarkan alat kampanye sendiri sepanjang sesuai aturan yang berlaku.
 
Sedangkan untuk Pemilihan Gubernur Bali yang akan dilaksanakan bulan Juni 2018, tahapannya akan dimulai pada bulan Juni 2017. Ia berharap tidak ada penurunan partisipasi masyarakat, mengingat partisipasi pemilih di Bali tergolong cukup tinggi. Partisipasi tidak hanya datang ke TPS, tapi juga mengenai masyarakat mengawal tahapan penyelenggaraan dengan teliti. 
 
“Jadilah pemilih yang aktif, tidak pasif,” harapnya. Misalnya dengan memastikan apakah sudah masuk dalam daftar pemilih.
 
Sebagai pembicara kedua, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya menyampaikan perkembangan pembangunan RS Bali Mandara. Secara fisik, menurutnya RS Bali Mandara yang berdiri di jalan By Pass Sanur sudah 100 persen siap. 
 
RSUD bertipe B ini diharapkan menjadi rujukan kabupaten. Ia mengklarifikasi bahwa RS Bali Mandara adalah RS berstandar internasional, karena tidak ada istilah RS internasional. Ciri RS berstandar internasional tersebut diantaranya bangunan yang modern, didukung dengan peralatan canggih dan terbaru serta SDM yang mumpuni dan mampu berbahasa inggris. 
 
Dari sisi SDM, saat ini untuk manajemen dan staf sudah siap, sedangkan tenaga medis dan non medis dengan sistem kontrak sedang dilaksanakan perekrutan. Diharapkan pada bulan Agustus 2017 sudah bisa beroperasi penuh, sekaligus pula menandai Ulang Tahun Provinsi Bali dan Hari Kemerdekaan RI. 
 
Suarjaya meyakinkan bahwa meski berstandar internasional, RS Bali Mandara diperuntukkan masyarakat tidak mampu. Hal ini tergambar dari jumlah kamar kelas 3 sebanyak 33 persen dan kelas 2 sebanyak 30 persen.
 
“Kalau kelas 3 penuh bisa diupgrade ke kelas 2 tanpa tambahan biaya. Kami jamin pelayanaan RSBM nanti harus berpihak kepada masyarakat,” jelasnya.

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami