search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Atasi Krisis Air, Klungkung Belajar Ke Gunung Kidul
Rabu, 1 Februari 2017, 09:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Beritabali.com, Yogyakarta. Guna mengatasi krisis air di Kabupaten Klungkung, terutama di Kecamatan Nusa Penida. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi dinas terkait, menggelar kunjungan kerja ke wilayah Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Kebupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Senin (30/1) siang.
 
[pilihan-redaksi]
Dalam kunjungan kerja tersebut Suwirta, didampingi Sekda Klungkung Gede Putu Winastra, Direktur PDAM Klungkung I Nyoman Renin Suyasa, Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Klungkung, I Gusti Nyoman Supartana, dan lainnya.
 
“Saat musim kering pengairan ini dilakukan bergiliran setiap harinya, dengan tarif sesuai dengan ketentuan,” ujar Tukini Warfa, warga setempat. 
 
Bahkan dengan sumur bor lainnya yang dibangun di Desa Karangrejek juga mampu mengairi sebanyak 1.300 pelanggan.
 
Suwirta mengatakan, selama ini di Kecamatan Nusa Penida kerap mengalami krisis air saat musim kemarau. Karena di Nusa Penida hanya terdapat dua sumber mata air, yaitu sumber mata air Guyangan dan Penida. 
 
“Maka dari itu kita datang ke tempat ini (red: Gunung Kidul) untuk melihat solusi untuk terhadap krisis air di wilayah lahan kering,” ujarnya.
 
Setelah melihat hal tersebut, Suwirta optimis untuk segera mengatasi krisis air, baik di Klungkung Daratan maupun Nusa Penida. 
 
“Ini merupakan komitmen kita untuk menindaklanjuti dari apa yang pernah kita rencanakan seblumnya,” tegas Bupati asal Ceningan, Nusa Penida ini.
 
Sementara, guna mengetahui kandungan sumber air bawah tanah pihaknya sudah kordinasi dengan Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Klungkung, I Gusti Nyoman Supartana. 
 
[pilihan-redaksi2]
“Kemudian akan kita pasang anggaran membuat sumur bor, tentu di Nusa Penida akan ada beberapa titik untuk sumur bor tersebut,” ujarnya.
 
Menurut Suwirta, jika hanya mengandalkan sumber mata air Guyangan dan Penida saja, penanganannya akan lambat. Pasalnya harus dibangun beberapa reservoar dan itu biayanya tinggi. Kalau membangun sebuah sumur bor hanya menghabiskan sekitar Rp 1.400.000.000/unit. 
 
“Saya yakin di sejumlah tempat lain di Nusa Penida ada sumber airnya, sehingga setelah diangkat persoalan krisis air bisa diatasi,” sebutnya. [rls/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami