search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Groundbreaking Bandara Baru Buleleng 28 Agustus 2017
Rabu, 12 April 2017, 12:32 WITA Follow
image

Bandara Baru Buleleng. [source: PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU)]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Buleleng. Pembangunan Bandara baru di Buleleng Bali kini bukan lagi isapan jempol. Pasalnya, realisasi bandara yang digadang-gadang memerlukan lahan sekitar 1.400 hektar untuk runway dan 260 hektar untuk aero city ini, tinggal menunggu penentuan lokasi atau penlok dari Menteri Perhubungan.

 
"Kalau tidak ada halangan jika penlok sudah keluar, 28 Agustus 2017 nanti kita sudah groundbreaking (proses awal pembangunan)," ungkap Presiden Direktur PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) Panji Sakti, I Made Mangku, di Warung Mina Renon, Rabu (12/4).
 
Mangku menambahkan, bandara baru akan dibangun dengan konsep eco green, dimana tidak ada sawah yang dijamah dan dialihfungsikan. Juga tidak ada pura atau situs situs sejarah yang diganggu.
 
"Konsep bandara baru nanti akan memperhatikan aktivitas nelayan setempat agar nantinya masih bisa tetap melaut. Akan kita siapkan semuanya untuk kepentingan nelayan setempat. Juga tidak akan ada areal persawahan yang dijamah," ujarya.
 
Made Mangku mantap menyatakan, seluruh rekomendasi pembangunan bandara kini sudah keluar, baik tingkat kabupaten maupun provinsi.
 
"Hari ini tim Kementerian Perhubungan sudah turun ke lokasi pantau lokasi bandara Buleleng untuk analisa penlok, semoga penlok segera keluar dan kita bisa groundbreaking pada 28 Agustus," ungkapnya. 
 
Bandara baru di Buleleng Bali, direncanakan dibangun di atas laut. Investor dari 3 negara akan berkolaborasi dalam pengerjaan bandara tersebut.
 
Mangku mengatakan, pihaknya sudah menggandeng sejumlah investor asing untuk mewujudkan bandara internasional di Bali Utara. Sejumlah investor tersebut yakni dari Kanada yang akan mengerjakan runway bandara, investor dari Belarus yang akan mengerjakan aero city, dan juga investor dari Korea Selatan yang akan menggarap Bangunan Bandara tersebut. 
 
Diperkirakan akan memerlukan lahan sekitar 1.400 hektar untuk runway saja dan 260 hektar untuk aero city. Semuanya tersebut akan digarap di atas laut, karena memang konsep bandara ini di atas laut (reklamasi). 
 
"Dibutuhkan anggaran yang besar untuk mewujudkan bandara tersebut, dan saat ini baru ada dana sekitar Rp. 50 triliun untuk proyek tersebut. Namun dana tersebut masih kurang karena masih ada beberapa infrastruktur yang harus dibangun, yakni akses dari Singaraja menuju Denpasar membutuhkan dana yang cukup besar," kata I Made Mangku. 
 
Bandara baru di Buleleng dipastikan akan dibangun di wilayah Kubutambahan. Pembangunan bandara di Bali utara ini akan dimulai 2017, diperkirakan akan memakan waktu pembangunan hingga 10 hingga 15 tahun.
 
Meski sudah menyebut wilayah Kubutambahan, namun Mangku tidak menyebut titik lokasi pastinya dimana bandara akan dibangun.
 
"Yang jelas kita pastikan di wilayah Buleleng timur, yakni Kubutambahan. Titik lokasi pastinya nantilah, yang jelas saat ini kita sudah kantongi titik koordinat koridor untuk penerbangan yakni koridor 11 dan 14. Kalau semua syarat sudah lengkap, hanya butuh waktu 14 hari agar Penlok turun dan kemudian lanjut ground breaking,"paparnya.
 

Menurut Mangku, bandara baru di Buleleng akan dibangun di atas laut (offshore) dengan teknologi floating tercanggih. Bandara baru akan punya dua landasan untuk take off dan landing dengan panjang 3600 meter dan lebar 60 meter untuk setiap landasan atau runway. Beda dengan bandara lainnya, Bandara Buleleng akan memiliki parkir pesawat dan terminal penumpang di tengah-tengah diapit oleh dua landasan  [psk/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami