search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Proyek Bandara Buleleng Jalin MoU dengan KPK
Kamis, 13 April 2017, 15:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Bandara Buleleng yang digadang-gadang bakal segera di groundbreaking 28 Agustus nanti juga mengedepankan kejujuran, dalam hal ini bersih dari korupsi. 
 
[pilihan-redaksi]
Presiden Direktur PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU), Made Mangku menjamin pembangunan bandara bebas dari korupsi. Untuk hal itu, ia telah menjalin MoU (Memorandum of Understanding) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sementara, untuk pendanaan pembangunan bandara kedua yang dimiliki Bali itu akan membutuhkan dana sebesar Rp50 triliun.
 
Made Mangku mengaku dana itu akan dihimpun oleh PT Kinessis Capital and Investment. Menurutnya, dana itu terbesar untuk pembangunan airport, runway dan terminal yang menguras dana hingga Rp12 triliun.
 
"Panjang runway 3.600 dikali dua. Double runway. Runway dua seluruhnya di atas laut. Runway satu dan terminal tidak. Ada 800 hektar yang terapung di laut. Untuk perpanjangan daratan Rp6 triliun," ungkap Made Mangku.
 
Bandara tersebut, ujar Made Mangku, nantinya akan berada di koordinat 11-14. Koordinat itu memastikan jika bandara berada di tengah. Pesawat yang datang dari arah barat harus berada di atas Pasuruan, Jawa Timur terlebih dahulu.
 
Sementara dari arah timur berada di atas Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Titik koordinat itu diambil lantaran koridor selatan utara sudah penuh dan krodit.
 
[pilihan-redaksi2]
Pria yang juga pengamat lingkungan itu menegaskan jika bandara baru di Bali Utara itu harus menggunakan dan menghasilkan energi terbarukan. Untuk kebutuhan air akan melalui proses penyulingan air laut menjadi air bersih.
 
"Jadi kita tidak pakai air bawah tanah atau permukaan. Untuk listrik kita butuh 50 MW. 37 MW untuk kepentingan bandara, sisanya untuk kepentingan masyarakat. Begitu juga dengan air, kita berikan untuk masyarakat," tandasnya. [bbn/idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami