Tradisi Mudik Lebaran Hiasi Google Doodle Hari Ini
Senin, 19 Juni 2017,
06:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Beritabali.com, Jakarta. Fenomena mudik jelang Hari Raya Idul Fitri di Indonesia ternyata kembali menarik perhatian Google. Raksasa internet asal AS itu memasang tampilan Google Doodle bertemakan 'Musim Mudik 2017' pada halaman depan mesin pencari mereka.
Apabila membuka laman utama mesin pencari Google pada hari ini, Senin, 19 Juni 2017, Anda akan menemukan doodle 'Musim Mudik 2017' yang dimaksud. Bentuknya berupa ilustrasi beberapa kendaraan, seperti mobil pribadi, bus, sepeda motor, dan juga Bajaj, yang tengah melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman alias mudik.
[pilihan-redaksi]
Tulisan 'GOOGLE' pun tertampang pada barang bawaan yang diikat di atas mobil pribadi berwarna merah yang di dalamnya terlihat sarat penumpang.
Mudik adalah kegiatan perantau untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, mudik boleh dikatakan sebuah tradisi yang mutlak harus dilaksanakan. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua.
Mudik diambil dari kata 'udik' yang berati kampung atau jauh dari kota. Entah sejak kapan tradisi mudik pulang kampung di indonesia dimulai.
Namun, menurut budayawan Jacob Soemardjo, mudik merupakan tradisi primordial masyarakat petani Jawa yang sudah mengenal tradisi ini jauh sebelum berdiri Kerajaan Majapahit untuk membersihkan pekuburan dan doa bersama kepada dewa-dewa di kahyangan untuk memohon keselamatan kampung halamannya yang rutin dilakukan sekali dalam setahun.
Kebiasaan membersihkan dan berdoa bersama di pekuburan sanak keluarga sewaktu pulang kampung sampai saat ini masih banyak ditemukan di daerah Jawa.
Budaya mudik adalah suatu nilai sosial positif bagi masyarakat Indonesia, karena dengan mudik berarti masyarakat masih menjunjung nilai silaturahmi antara keluarga.
Saat ini, acara mudik khususnya menjelang Lebaran bukan hanya menjadi milik umat Muslim yang akan merayakan Idul Fitri bersama keluarga, namun telah menjadi milik 'masyarakat indonesia' seluruhnya. Karena pada dasarnya bersilaturahmi adalah hakikat dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
Manusia pun sebagai makhluk sosial tidak akan dapat hidup tanpa orang lain, meskipun manusia juga adalah makhluk individu yang berhak menentukan tujuan hidupnya sendiri.
Selain untuk bersilaturahmi, mudik juga digunakan sebagai momen untuk menunjukkan sebuah eksistensi para pemudik kepada orang lain. Dengan bertemu sanak keluarga, mereka bisa menunjukkan sampai sejauh mana hasil jerih payah mencapai taraf hidup di perantauan. meskipun ajang 'pamer' ini cenderung berdampak negatif.
Para perantau rela menghamburkan tabungan yang merupakan jerih payah mereka selama di rantau untuk menunjukkan 'keberhasilan' kepada keluarga dan tetangga di kampung halaman. Tak heran apabila toko ponsel dan diler motor atau mobil sangat laris menjelang Lebaran. [bbn/idc/wrt]
Reporter: -