search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemkot Denpasar Gelar Monev Pasar Desa
Kamis, 24 Agustus 2017, 18:50 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Pemkot Denpasar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) rutin menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan. Monev akan berlangsung selama delapan hari menyasar 33 pasar desa diawali pada Kamis (24/8) menyasar 33 pasar desa.
 
“Hari pertama kita menyasar Pasar Tegal harum, Pasar Desa Padang Sambian, Pasar Desa Adat Ubung, dan Pasar Poh Gading dengan melibatkan Tim OPD terkait Pemkot Denpasar serta juga melibatkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Denpasar,” ujar Kabid  Pemberdayaan dan Keswadayaan Masayarakat DPMD Denpasar Ni Made Puspita Sari. 
 
[pilihan-redaksi]
Lebih lanjut dikatakan Monev ini juga melakukan pemberdayaan bersama dalam meningkatkan pemahaman bersama antar pengelola dan pedagang pasar mengarah pada konsep Pasar Rakyat Indonesia yakni pasar ramah, segar dan terpercaya. 
 
Keterlibatan Tim Monev diharapkan mampu memberikan masukan dari berbagai sisi peningkatan pasar tradisional. Seperti kebersihan dan lingkungan melibatkan OPD Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, pengawasan kesehatan daging melibatkan Dinas Peternakan, serta juga melibatkan Tim BPOM Denpasar dalam pengawasan pangan mengandung bahan berbahaya. 
 
“Sehingga dari monev ini mampu memberikan eksistensi pasar tradisional sesuai harapan Walikota Rai Mantra tidak saja memperbaiki fisik pasar namun juga mampu menata lingkungan bersih dan sehat serta mampu membina jiwa kewirausahaan di pasar rakyat,” ujarnya.
 
Sementara Kepala Pasar Padang Sambian I Made Mustika Subawa mengatakan revitalisasi Pasar Padang Sambian didukung penuh Pemkot Denpasar pada Tahun 2014 lalu yang saat ini memiliki 96 kios dan 96 los. Pengelolaan pasar dengan tantangan pada maindset pedagang dalam menjaga kebersihan pasar. Hal ini juga telah kita lakukan sosialisasi rutin mewajibkan para pedagang memiliki tempat sampah dan usai berjualan melakukan pembersihan pada los maupun kios. 
 
“Meski telah kita siapkan tenaga kebersihan namun juga pemberdayaan bagi pedagang harus tetap kita lakukan demi kenyamanan serta pasar yang ramah, segar dan terpercaya,” ujarnya. [rls/dps/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami