search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kartu Badung Sehat Dirasa Belum Mampu Beri Obat Paten
Jumat, 13 Oktober 2017, 12:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Beberapa masyarakat di beberapa daerah di Kabupaten Badung yang sempat ditemui, Rabu, (11/10) mengeluh obat yang diberikan saat melakukan pengobatan khususnya dengan menggunakan Kartu Badung Sehat (KBS) kasiatnya dirasa kurang paten (belum maksimal), atau tidak memberi efek yang bagus didalam proses penyembuhan. 
 
[pilihan-redaksi]
Seperti halnya disampaikan beberapa masyarakat yang sudah sempat memakai KBS dalam berobat mulai dari, Ni Kadek Muliani, warga Desa Bongkase, Badung mengatakan, sudah sempat beberapa kali berobat mengunakan KBS di Puskesmas yang telah menjadi rujukan. Menurut dirinya, terkait pelayaan sudah sangat bagus, akan tetapi obat yang diberikan kasiatnya dirasa masih kurang paten. Karena, belum mampu memberi efek yang maksimal pada saat dikonsumsi sesuai anjuran khususnya didalam menuju poses penyembuhan.
 
"Obatnya kurang begitu paten. Misalnya, ketika saya sakit sudah sempat memakai KBS untuk berobat ke Puskesmas, karena saya terserang sakit sesak dan batuk. Selama mengkonsumsi obat yang telah didapat tidak saya rasakan perubahanya. Tetap saja, sakitnya seperti pada saat belum dilakukan pengobatan," keluhnya.
 
Dilanjutkan,  melihat kondisi badan belum ada perubahan sama sekali maka, terpaksa berobat dilanjutkan ke Dokter saja, yang akhirnya harus membayar juga.
 
Selanjutnya, I Gusti Biang Agus, warga asal Abiansemal, Badung menceritakan, sempat berobat menggunakan KBS di Puskesmas, karena terserang sakit panas. Setelah selesai berobat menurut pengakuanya, hanya diberikan obat paracetamol saja.
 
"Berobat mengunakan KBS, obat yang diberikan belum cocok atau kurang mampu memberi efek penyembuhan yang maksimal. Seperti pada saat saya terserang penyakit panas, hanya diberikan paracetamol saja yang membuat panas badan tidak bisa turun-turun. Yang akhirnya, saya memeriksakan diri ke dokter saja," katanya.
 
Kemudian masih dalam hari yang sama, warga Banjar Dukuh, Dalung, NI Made Astini menyampaikan, sempat juga berobat mengunakan KBS saat terserang sakit mata. Dan menurut dia, saat diobati  dengan obat tetes mata yang diberikan rasanya bisa-bisa saja.
 
Kemudian, Ni Nyoman Karti, asal Desa Bongkase, Abiansemal, Badung menyampaikan, jika bisa semua obat yang diberikan dalam KBS bisa digatriskan alias tanpa lagi ada membayar.
 
"Selama ini kan, ada beberapa obat yang harus di bayar diluar tanggungan obat dari KBS tersebut. Jika bisa, semua obat apapun jenis penyakitnya dapat ditangung," harapnya.
 
Dari semua warga Badung tersebut sangat berharap, agar program KBS yang sudah sangat bagus tersebut, jika bisa didukung juga dengan kualitas obat yang maksimal diberikan. Sehinga, masyarakat Badung benar-benar dapat menghandalkan KBS pada saat diserang sakit untuk berobat. [bpc/aga]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami