search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasemetonan Diharapkan Tidak Menjadi Sekat Kehidupan Beragama
Minggu, 25 Maret 2018, 23:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANGLI.

Beritabali.com.Bangli, Gubernur Pastika mengharapkan pasemetonan tidak menjadi sekat pemisah kehidupan beragama di Bali,  namun sebaliknya pasemetonan bisa memperkuat persatuan masyarakat Bali.  
 
[pilihan-redaksi]
"Bali itu kecil,  jaman dahulu Bali hancur karena kita terpecah,  oleh karena itu jangan bangun tembok,  bangunlah jembatan agar masyarakat Bali bersatu,"  ujar Pastika saat membuka secara resmi Mahasabha ke-VI Paragotra Sentana Dalem Tarukan yang turut dirangkaikan dengan  HUT PGSDT ke-49 dan Dharma Shanti Nyepi  di wantilan Dharma Kerthi Mandala Pura Kawitan Dalem Tarukan  Desa Pulasari, Tembuku, Bangli,  Minggu (25/3). 
 
Lebih lanjut ia mejelaskan sebagai salah satu komunitas tradisional spiritual, Para Gotra Sentana Dalem Tarukan (PGSDT) sudah berkontribusi terhadap pembangunan kemasyarakatan dan keagamaan di Bali.  Tetapi seiring perkembangan jaman perlu juga dilakukan  evaluasi internal dalam pembinaan umat dan pasemetonan,  sehingga para pratisentana tidak  terlena dengan masa lalu dan bisa menghadapi tantangan saat ini maupun masa depan.  
 
"Sebagai warih Ida Dalem Tarukan, yang patut diwarisi adalah  apinya bukan debunya.  Kalau mewarisi apinya itu yg bermanfaat.  Jangan ajarkan untuk bernostalgia terus,  ajarkan agar pratisentana bekerja keras,  cerdas,  disiplin tinggi,  karakter kuat berpegang teguh pada dharma sehingga menjadi pratisentana yang "sakti" yang bisa  menghadapi tantangan saat ini dan masa depan, bukan masa lalu," tegasnya 
 
Inilah, kata dia tantangan para pengurus, untuk fokus pada pembangunan SDM, konkretnya jika ada pratisentana yang miskin dan tidak mampu bersekolah untuk mampu mengangkat dan menyekolahkan mereka, bangun kepedulian terhadap sesama.
 
[pilihan-redaksi2]
Sementara itu Ketua Umum PGSDT Nyoman Gunawan menjelaskan organisasi yang anggotanya pasemetonan PGSDT bertujuan untuk menjaga bhisama yang diwariskan leluhur berdasakan bhakti dan sradha.  Ia berharap Mahasabha yang digelar bisa menampung seluruh aspirasi pratisentana dan melaksanakan evaluasi program yang sudah berjalan. 
 
Ketua Panitia Mahasabha Gede Suparta,  bahwa  perencanaan program pembangunan berikutnya akan difokuskan sesuai arahan Gubernur Bali yakni diantaranya pembangunan penguatan SDM semisal sertifikasi kompetensi yang dimiliki dan penguatan pembangunan daya saing di era globalisasi, yang dirancang dalam program kerja jangka pendek,  menengah dan panjang.  Lebih jauh Ia merinci jumlah total anggota PGSDT mencapai 17.900 kk lebih yang tersebar  di 668 perkumpulan Dadya di Bali dan bahkan sudah menyebar ke luar Bali seperti Sulawesi Tengah,  NTB,  Papua,  Lampung dan provinsi lainnya. (bbn/rlspemprov/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami