search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
20 Eks Napi Ikuti Pelatihan Mengemas Dupa
Kamis, 19 April 2018, 19:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com.Tabanan, Sebanyak 20 orang eks narapidana mengikuti pelatihan mengemas dupa yang digelar Dinas Sosial Tabanan di Rumah Singgah di Banjar Tuakilang, Desa Denbantas,  Kecamatan Tabanan, Kamis (19/4). 
 
[pilihan-redaksi]
Salah satu peserta pelatihan Ida Bagus Komang Wiraguna eks narapidana kasus judi mengatakan sangat senang mengikuti pelatihan mengemas dupa. Pelatihan yang diikuti diakuinya sejalan dengan apa yang dilakukan sehari-hari terlebih dirinya sekarang ini menjadi tukang banten.
 
"Dupa sangat erat dengan kehidupan sehari-hari, dan saya sangat senang mengikuti," ujarnya.  
 
Ia memiliki keinginan untuk membuat dupa sehingga bisa membantu masyarakat dalam melengkapi upakara. "Ada keinginan saya untuk bisa cara membuat, semoga saja ini menjadi langkah baik untuk kedepannya," imbuh Wiraguna yang sempat mendekam di jeruji besi selama 4 bulan karena kasus perjudian.
  
[pilihan-redaksi2]
Kepala Dinas Sosial Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan menjelaskan, pelatihan ini termasuk dalam Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial masuk di dana Dipa tahun 2018 dengan besaran Rp 34 Juta. Kegiatannya bernama penanganan gelandangan dan pengemis tunas sosial dan korban tindakan kekerasan. "Program rutin kami selenggarakan setiap tahunnya," ujar Gunawan.
 
Pelatihan kemas dupa tersebut diikuti sekitar 20 orang. Awalnya mereka dijajaki ke lapangan dan dari banyak masyarakat yang memiliki masalah sosial, hanya 20 orang yang mau ikut pelatihan. Disamping itu karena jumlahnya terbatas, pihaknya hanya mencari yang benar-benar minat dan menyanggupi. 
 
"Jadi kami tak asal ambil, kami jajaki ke desa-desa," imbuhnya. Sebagai instruktur pihaknya mendatangkan pengusaha dupa asal Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur. “Apabila setelah pelatihan sehari ini, ada eks narapidana mau menekuni akan dibantu untuk diarahkan. Tentu harus mengikuti pelatihan dari pengusaha dupa yang bersangkutan,” terangnya. (bbn/nod/rob)

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami