search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
616 Layang-Layang Semarakkan HUT Kota Negara ke-123
Sabtu, 18 Agustus 2018, 18:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com,Jembrana. Meski cuca tidak menentu, Lomba layang–layang dalam rangkaian HUT Kota Negara ke-123 diselenggarakan Sabtu (18/8) di Lapangan Tanah Timbul, Pengambengan, Negara berlangsung semarak dengan diikuti sebanyak 616 layangan yang dibagi dalam kelas lokal dan open. 
 
[pilihan-redaksi]
Lomba tersebut dibuka oleh Bupati Jembrana, I Putu Artha dengan menerbangkan layangan jenis bebean (berbentuk ikan) yang diikuti pula oleh Wabup Kembang Hartawan, Ketua DPRD Ketut Sugiasa, Sekda Made Sudiada, Wakapolres Jembrana. I Dewa Putu Mertayasa yang akrab dipanggil Dewa Abri, Ketua Panitia Lomba menyampaikan bahwa ke 616 layang–layang yang ikut terbagi di dua kelas yaitu kelas local 205 layang–layang yang diikuti peserta dari Kabupaten Jembrana dan kelas open 411 layang–layang yang diikuti peserta luar Jembrana, di kedua kelas tersebut di pertandingkan kategori bebean dan kreasi. 
 
 
Yang dinilai adalah keseragaman/kekompakan kelompok, kerapian layangan, tarian di udara, dan saat menurunkan layangan. Untuk kelas local hadiah di persembahkan oleh Pemkab Jembrana, juara 1 Rp5 juta, Juara 2 Rp4 juta, Juara 3 Rp3 juta. Sementara itu Bupati Artha mengatakan apresiasinya kepada panitia lomba atas diselenggarakan Lomba Layang–Layang. Menurut Artha lomba seperti ini memacu kreatifitas dan kerukunan generasi muda. Yang terlibat tidak hanya sekaanya namun juga hingga banjarnya ikut hadir, bahkan membawa bleganjur. 
 
“Dengan lomba ini warga bisa bersatu untuk berlomba, tidak ada perbedaan dan melihat warna. Saya sangat merasa senang dengan lomba ini,” ungkapnya.
 
Artha mengharapkan panitia tahun depan mencari lokasi baru karena lokasi yang sekarang akan digunakan untuk Poltek Kelautan.
Ia mengusulkan di depan pura segara agar dimanfaatkan dan kegiatan ini akan terus didukung sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat. Artha menambahkan, dengan lomba seperti ini, bisa juga memutar roda perekonomian yang ada di Jembrana. 
 
[pilihan-redaksi2]
“Dengan lomba seperti ini tentunya warga akan banyak membeli bahan layang–layang, seragam, bahkan dagang kaki lima pun ikut menikmati,” papar Artha.
 
Hal senada juga disampaikan Wabup Kembang, menurutnya lomba layang–beberapa tahun terakhir ini menjadi tradisi baru yang membumi terutama generasi muda. Mulai dari proses pembuatan hingga lomba terasa kental nuansa gotong royongnya dan kerjasama. 
 
“Tanpa gotong royong dan kerjasama dalam pembuatan atau perlombaan tentu tidak akan berhasil. Bagaimana mereka mengatur strategi bersama sekaanya tentu menjadi kunci untuk menampilkan yang terbaik,” pungkas Kembang. (bbn/Jim/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami