search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
World Clean Up Day: Peserta Capai 27.699 Orang, Kumpulkan 22.190 Kg Sampah
Rabu, 19 September 2018, 07:16 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com,Denpasar. Ketua Panitia Suksma Bali, Yoga Iswara, BBA, BBM., M.M, CHA mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih atas partisipasi semua komponen sehingga acara World Clean Up Day pada 15 September 2018 lalu berjalan sangat lancar dan sukses. Bahkan pesertanya melampaui target yakti 27.699 orang tersebar di sejumlah titik di seluruh Bali. 
 
[pilihan-redaksi]
Hasil sampah yang dikumpulkan dari World Clean Up Day total sebanyak 22.190 Kg terdiri  13.914  kg sampah organik dan 8.276 kg  non-organik di seluruh Bali. Gubernur Bali,  Wayan Koster yang hadir dan ikut bersih-bersih di Pantai Kuta menegaskan, dalam waktu dekat akan mengeluarkan Pergub yang  melarang  penggunaan bahan plastik sekali pakai. Ini bagian dari program ebijakan 100 hari. 
 
Koster  sangat mengapresiasi kegiatan World Clean Up Day for Suksma Bali  yang dilakukan secara serentak di seluruh Bali. Ia berharap masyarakat ikut serta mendukung program ini, karena masalah sampah adalah masalah kita semua.
 
"Masalah sampah  ini sudah sangat berbahaya dan mengancam kebudayaan dan pariwisata kita di Bali," tegas Koster.
 
Wakapolda Bali, Brigjen Pol I Wayan Sunarta juga mengapresiasi kegiatan WCUD for Suksma Bali. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat turut menjaga  keamanan dan ketertiban di Bali, apalagi menjelang event terbesar di Bali yakni pertemuan IMF – World Bank pada 8-14 Oktober 2018  yang pesertanya datang dari 189 negara dengan jumlah 18.000 orang lebih. Kata Sunarta, saat ini wisatawan mengharapkan dapat menikmati lingkungan hidup yang baik dan sehat di tempat mereka berkunjung. 
 
Hal senada dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Ir. I Made Badra, M.M yang mendukung penuh gerakan bersama untuk Suksma Bali. Kata Made Badra,  apabila tempat obyek wisata tersebut tercemar oleh sampah, maka wisatawan akan merasa tidak nyaman dan enggan untuk berkunjung lagi. 
 
"Hal inilah yang harus dijaga oleh masyarakat Bali termasuk pemerintah karena kenyamanan dan kepercayaan dari wisatawan terhadap obyek wisata adalah pondasi kuat dalam membangun pariwisata yang baik," ujar Badra.
 
Kordinator World Clean Up Day, Agung Darma Suyasa, CHA  mengatakan “World Clean Up Day” for “Suksma Bali” merupakan program Paiketan Krama Bali yang direncanakan rutin setiap tahun sebagaimana disepakati dalam rapat bersama unsur Pemkab Badung beberapa hari lalu. 
 
[pilihan-redaksi2]
Program ini disupport penuh oleh berbagai stakeholder pariwisata Bali, GIPI, IHGMA, PHRI, BHA, BVA, UHA, UHSA, AMPB, FSP PAR – SPSI serta Instansi Pendidikan, Trash Hero Indonesia dan Relawan lingkungan lainnya. WCUD juga  didukung oleh Pemerintahan Provinsi Bali dan 9 Pemerintahan Kabupaten/Kota di Bali. 
 
Acara ini merupakan gerakan bersama dan sekaligus langkah awal dalam mensosialisasikan kembali bahaya sampah plastik.
 
Perwakilan Trash Hero Indonesia, Wayan Aksara melaporkan bahwa Indonesia untuk pertama kali pada 2018 ini menjadi bagian dari gerakan dunia yang melibatkan 150 negara, dan mengharapkan agar acara ini akan menjadi momentum yang positif dan berkelanjutan. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami