Kematian Penyu di Jembrana, Pelestari Penyu Harap Ada Penelitian Penyebabnya
Minggu, 28 Oktober 2018,
06:17 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Beritabali.com,Jembrana. Banyaknya penyu dewasa yang mati di pantai Perancak, Jembrana mengundang keprihatinan para pelestari Penyu di Jembrana. Mereka berharap ada penelitian untuk mencari sebab penyu-penyu ini mati dalam waktu yang hampir berdekatan.
[pilihan-redaksi]
Koordinator Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih, Wayan Anom Astika Jaya mengatakan tahun ini sudah cukup banyak penyu yang mati dan rata-rata umurnya diperkirakan lebih dari 30 tahun. "Kami berharap ini (penyu mati) tidak terjadi lagi. Dan bila perlu, ada penelitian penyu-penyu ini banyak mati. Sehingga bisa dilakukan pencegahan,” ujar Anom.
Koordinator Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih, Wayan Anom Astika Jaya mengatakan tahun ini sudah cukup banyak penyu yang mati dan rata-rata umurnya diperkirakan lebih dari 30 tahun. "Kami berharap ini (penyu mati) tidak terjadi lagi. Dan bila perlu, ada penelitian penyu-penyu ini banyak mati. Sehingga bisa dilakukan pencegahan,” ujar Anom.
Selama puluhan tahun berkecimpung dalam pelestarian penyu di Jembrana, fenomena matinya penyu-penyu di laut ini baru kali ini terjadi. Apalagi interval waktu antara penyu yang satu dan lainnya yang ditemukan mati cukup dekat.
Menurutnya, selama ini pihaknya dan beberapa KPP lain di Jembrana terus berupaya melestarikan penyu, agar populasi penyu terus bertambah. Saat ini seluruh jenis Penyu masuk kategori hewan dilindungi.
Sementara itu dari pendataannya penyu ditemukan dalam keadaan mati membusuk di pesisir pantai Desa Perancak Kecamatan Negara, Jembrana Jumat (26/10) dan Sabtu (27/10). Kali ini dua ekor penyu dewasa ditemukan warga mati terdampar dimana pada Jumat (26/10) lalu ditemukan di pantai depan sebuah villa di Perancak dan Sabtu pagi di Pantai Dangin Berawah Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo.
"Yang ditemukan Jumat dan Sabtu kemarin sudah dikuburkan," kata Anom, Sabtu (27/10).
[pilihan-redaksi2]
Dari data sebelumnya penyu lekang mati ditemukan pada 10 Juni lalu sebanyak 3 ekor di Pantai Tembles, Rambut Siwi dan Penyaringan dengan berbagai ukuran. Pada 11 Juni sebanyak 2 ekor di Pantai Yeh Buah Penyaringan. Pada 12 Juni sebanyak 3 ekor di Pantai Air Kuning, 13 Juni sebanyak 2 ekor di Pantai Perancak dan 10 Juli sebanyak 1 ekor di Yeh Buah. Serta 14 Juli sebanyak 1 ekor di Perancak.
Dari data sebelumnya penyu lekang mati ditemukan pada 10 Juni lalu sebanyak 3 ekor di Pantai Tembles, Rambut Siwi dan Penyaringan dengan berbagai ukuran. Pada 11 Juni sebanyak 2 ekor di Pantai Yeh Buah Penyaringan. Pada 12 Juni sebanyak 3 ekor di Pantai Air Kuning, 13 Juni sebanyak 2 ekor di Pantai Perancak dan 10 Juli sebanyak 1 ekor di Yeh Buah. Serta 14 Juli sebanyak 1 ekor di Perancak.
Penyu betina juga ditemukan pada tanggal 5 September 2018, tanggal 9 September 2018 jenis penyu lekang jantan dan tanggal 21 September 2018 jenis penyu lekang betina. Penyu yang mati ini lokasinya semua terdampar di pantai Perancak.
Menurut Anom, kematian dua penyu pada 26 dan 27 Oktober belum diketahui pasti penyebabnya. Namun jika dilihat ciri-cirinya diduga tersangkut jaring karena di bagian flipernya ada bekas terluka. "Tapi bisa juga karena keracunan," jelasnya. (bbn/Jim/rob)
Berita Jembrana Terbaru
Reporter: -