search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Titisan, Menu Sarapan Pagi Ala Masyarakat Dawan Klungkung
Kamis, 27 Desember 2018, 11:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Beritabali.com, Klungkung. Titisan merupakan makanan sejenis bubur beras. Titisan menjadi menu sarapan pagi bagi masyarakat dawan-Klungkung. Titisan biasanya disantap oleh warga sebelum berangkat bekerja ke kebun atau tegalan.
 
[pilihan-redaksi]
Titisan pada dasarnya nasi yang dalam proses pematangan di saat memasak menggunakan cara tradisional menggunakan panci. Dimana saat nasi menjelang matang dan masih terdapat air berwarna putih susu diambil sebagai sarapan. 
 
Menurut salah seorang warga Dawan, Ni Wayan Wati, panganan titisan berawal istilah bagian tertentu saat memasak beras menjadi nasi yang ditiriskan untuk dimakan dalam kondisi hangat. Sebelum dimakan titisan biasanya ditaburi sedikit garam untuk penambah rasa. 
 
"Kadang ada yang menambahkan parutan kelapa muda. Ada juga yang menambahkan gula merah atau gula pasir" ungkap perempuan berumur 65 tahun tersebut.
 
[pilihan-redaksi2]
Wati menuturkan panganan titisan dulu juga biasa diberikan pada bayi diatas umur 6 bulan, karena diyakini mengandung gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Panganan titisan dulu juga sering diberikan pada orang yang lagi sakit sebagai asupan makanan tambahan. 
 
Dalam perkembangannya panganan ini sudah sangat jarang dijumpai, di tengah semakin beragamnya pilihan makanan yang tersedia. Panganan titisan juga semakin jarang dijumpai karena warga semakin banyak yang menggunakan penanak nasi listrik atau magicom. (bbn/mul)

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami