5 Sekolah di Denpasar Jadi Percontohan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual
Sabtu, 29 Desember 2018,
17:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com,Denpasar. Pemerintah Kota Denpasar meresmikan lima sekolah sebagai Sekolah Percontohan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual di kota Denpasar yang dilakukan pada rangkaian acara Denpasar Festival 2018.
[pilihan-redaksi]
Pendidikan Kesehatan Reproduksi, dan Seksual mulai dilakukan pada 2017 di tiga sekolah, SMPN 6 Denpasar, SMP Wisata Sanur, dan SMP Saraswati 1 Denpasar. Total siswa yang telah dijangkau sebesar lebih dari 500 siswa. Kemudian pada tahun 2018, disusul oleh dua sekolah lainnya yaitu SMPN 3 Denpasar dan SMPN 4 Denpasar. Hal itu disampaikan, Direktur Eksekutif PKBI Daerah Bali, I Komang Sutrisna, SH, Sabtu (29/12) di Denpasar.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi, dan Seksual mulai dilakukan pada 2017 di tiga sekolah, SMPN 6 Denpasar, SMP Wisata Sanur, dan SMP Saraswati 1 Denpasar. Total siswa yang telah dijangkau sebesar lebih dari 500 siswa. Kemudian pada tahun 2018, disusul oleh dua sekolah lainnya yaitu SMPN 3 Denpasar dan SMPN 4 Denpasar. Hal itu disampaikan, Direktur Eksekutif PKBI Daerah Bali, I Komang Sutrisna, SH, Sabtu (29/12) di Denpasar.
"Implementasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual di kota Denpasar dilakukan atas kerjasama antara Pemerintah Kota Denpasar dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Bali," jelasnya.
Dilanjutkan, sebagai anggota dari Aliansi Satu Visi tingkat Nasional, PKBI Bali telah banyak bekerja dan berpengalaman dalam melaksanakan program keluarga berencana termasuk program pendidikan seksualitas komprehensif pada remaja di Bali.
"Pemberian pendidikan seksualitas yang komprehensif pada remaja bertujuan untuk mencegah maupun mengurangi angka kehamilan tidak direncanakan pada remaja yang sebagian besar berakhir pada perkawinan usia anak. Sejalan dengan itu, data Indeks Pembangunan Pemuda Indonesia tahun 2017 dari Kementerian Pemuda dan olahraga, menunjukkan adanya peningkatan pada angka kehamilan remaja di Bali yang meningkat hingga dua kali lipat sebesar 37% dan pernikahan usia anak mencapai 23%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual memang sangat penting diberikan pada remaja di Bali," paparnya.
Disampaikan, bahwa pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual yang komprehensif akan dapat membekali anak-anak dan remaja dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang akan memberdayakan mereka. Tujuannya untuk mewujudkan kesehatan, kesejahteraan, dan martabat serta mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang saling menghargai. Pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual pada remaja di kota Denpasar merupakan komitmen bersama lintas sektoral yang mencakup Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar.
[pilihan-redaksi2]
“Kerjasama lintas sektoral dan saling berkoordinasi sangat penting untuk dilakukan guna meningkatkan efektifitas program di lapangan. Untuk itu pada kesempatan ini, juga dimanfaatkan untuk penandatanganan perjanjian kerjasama antara PKBI Daerah Bali dengan tiga Dinas terkait,” ujarnya.
“Kerjasama lintas sektoral dan saling berkoordinasi sangat penting untuk dilakukan guna meningkatkan efektifitas program di lapangan. Untuk itu pada kesempatan ini, juga dimanfaatkan untuk penandatanganan perjanjian kerjasama antara PKBI Daerah Bali dengan tiga Dinas terkait,” ujarnya.
Melalui momentum peresmian sekolah percontohan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual di kota Denpasar ini dirinya berharap, menjadi langkah awal tingkatkan lebih banyak lagi sekolah yang mengimplementasikan pendidikan kesehatan reproduksi, dan seksual di kota Denpasar dan menjadi percontohan di seluruh kabupaten di Bali. (bbn/aga/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/aga